part 44 - Total chaos

78.4K 6.3K 468
                                    

Happy reading

♡♡♡♡

Karna sebentar lagi akan menyambut perayaan hari kemerdekaan RI. Bapak Bupati mengadakan perlombaan selama tiga hari untuk warganya.

Hari pertama, diadakan lomba untuk anak-anak berusia 4/10 tahun.

Hari kedua, untuk perempuan dan para ibu-ibu rumah tangga.

Hari ketiga, untuk para pemuda dan bapak-bapak. Bahkan dihari ketiga nanti akan lebih meriah, karna akan ada 50 batang pohon pinang, tentu saja untuk panjat pinang dengan beragam hadiah diatasnya. Ditambah dengan adanya hiburan musik dangdut.

Setelah jam pelajaran selesai, dua orang guru membawa sepuluh murid mereka yang sudah disepakati untuk mengikuti lomba 17 agustus yang akan diadakan dihalaman kantor Bupati nanti. lokasinya sendiri tidak jauh dari sekolah.

Murid yang dipilih, adalah murid yang pandai, lincah dan aktif serta tidak panik atau takut ketika ditengah keramaian. Dan Sy menjadi salah satu murid yang terpilih itu.

Setelah mendapat izin dari para orang tua kini Sy dan teman-teman nya sudah barada dihalaman kantor bupati.

Mereka tadi kesini menggunkan jasa grab dan juga Jangan lupakan mobil jeep hitam milik dua bodyguard Sy turut membantu menjadi sarana transportasi.

Sy tersenyum senang melihat halaman yang sudah berhias attribute hari kemerdekaan, orang-orang terlihat sibuk  tengah mempersiapkan untuk lomba nanti. Apalagi suasana disini sangat ramai karna ada banyak anak-anak sekolah lain yang juga ingin mendaftarkan diri untuk mengikuti lomba. Senyum Sy semakin lebar. Dia semakin tidak sabar untuk mengikuti banyak lomba nanti.

Saat sedang menunggu guru mereka yang sedang berbicara dengan para panitia acara. Entah dari mana datang nya, ada tiga anak perempuan dan empat anak laki-laki tiba-tiba datang langsung mencibir kelompok Sy.  "Lihat, baju olah raga mereka. Jelek ya.." cibir anak bekuncir dua.

"Iyaaa jelek.." setuju anak lain dengan wajah sinis.

"Siapa jelek.." geram Sy tidak terima.

"Baju kalian.." angkuh anak perempuan itu dengan kedua tangan bersitegap didada.

"Sy, udah. sini sama aku aja.." ucap Ezra mencoba melerai dengan menarik Sy pelan.

"Dasar gendut.." cibir anak itu lagi. Lalu dia tertawa diikuti teman-teman nya.

Sy semakin berang dikatakan gendut, Dia tidak gendut tapi 'Bohay'. Netra coklat itu melotot tajam. "Sy ndak gendut!"

"Gendut, gendut.." ledek anak-anak itu.

"Dasar ompong.." sahut teman Sy yang tidak terima.

"Ompong itu apa..." tanya Sy polos pada temannya yang bernama Salsa.

"Ompong itu ngga punya gigi. Kayak dia.." tunjuk Salsa.

Sy memerhatikan sekejap, anak perempuan itu memang tidak mempunya gigi dibagian atas. "Iyaa. Kamu ndak punya gigi, kayak nenek-nenek.." celetuk Sy tanpa dosa.

Dominic With The Baby GirlWhere stories live. Discover now