18

1.5K 290 110
                                    

Seharusnya chapter ini di up kemarin sih ya😭 tapi Nana lupa,

Gadeng boong kemarin Nana males, wkwkwk. #nana terlalu jujur dan polos😎

Happy reading ❣️

Minggu sore ini, Heeseung membawa keluarga kecil nya berpiknik. Di sebuah taman dekat kota, cukup ramai juga yang berpiknik entah itu sama keluarga, pacar, atau teman- teman di taman ini, mungkin karena ini hari libur. Jadi banyak mereka yang meluangkan waktu nya untuk keluarga.

"Abang" Shuyang memanggil kedua Abang nya yang sibuk dengan dunia masing-masing. Si Daniel yang sedang bermain game seraya tiduran di paha ayah nya sebagai bantalan.

Dan Dean yang sedang membantu bunda nya, mengeluarkan makanan-makanan yang mereka bawa dari rumah.

"ABANGG!!" Panggil si bontot lagi, namun panggilan ini cukup keras. Sampai akhir nya Daniel dan Dean harus menoleh.

"Hah?"

"Apa bedan nya monyet sama gue?" Shuyang menaik turun kan alis nya, yang membuat Heeseung tergelak pada anak bontot nya.

Dean tampak berfikir, begitu juga Jihan yang ikut berfikir.

"Gada beda nya, Lo kan sama monyet, sama" jawab Daniel yang membuat Shuyang jengkel, dan yang semakin membuat Shuyang jengkel adalah bunda, ayah, dan Dean ikut tertawa.

"Is tau ah" Shuyang membalikan badan nya, memunggungi keluarga nya yang masih tergelak. Di tambah lagi Daniel semakin meledeki nya karena diri nya ngambek.

"Yeahh dia ngambek, dasar bocil!"

"Bodo!"

Jihan mengakhiri tawa nya, ia meng geleng-geleng kan kepala nya. Jihan menghampiri putra nya yang sedang pundung itu, ia mengelus puncak kepala Shuyang.

"Enak aja Abang, adek kamu ganteng gini di miripin sama monyet" Shuyang mengangkat kedua sudut bibir nya, ia berbalik menghadap bunda nya, setelah nya ia memeluk pinggang bunda nya dengan menaruh kepala nya di pundak bundanya.

"Tau tuh bunda, adek ganteng gini di bilang mirip monyet. Huuu" ejek Shuyang balik, ia merasa senang karena ada yang membantu nya untuk mengejek Abang nya sekarang.

"Yeuu, berani ledekin kita pas ada bunda doang, ya ga Niel?"

"Biarin, entar kalau ga ada yang belain, dia nangis. Dia kan anak mami" ledek Daniel yang sudah terduduk, Daniel paling semangat jika menyangkut adik nya yang di ledeki.

"Shuyang bukan anak mami!, Aaa bunda Abang nya tuh" Shuyang menyembunyikan wajah nya di ceruk leher bunda nya, ia paling males jika Dean ikut meledeki nya bersama Daniel.

"Abang udah ah, kamu emang mau bujuk adek kalau dia udah ngambek? Kan susah bujuk nya" Jihan menghela nafas panjang, ia mengusap kepala anaknya.

"Iya deh iya, tar anak mami nangis lagi, ya ga de?" Shuyang yang mendengar itu menatap Abang nya intens, detik berikut nya Shuyang menghampiri Daniel dengan cepat dan mengelitik Abang nya.

"Shuyang bukan anak mamii!!" Shuyang tidak akan mengampuni Daniel, ia mengelitiki Daniel Tampa ampun sampai Daniel di bawah sana tergeliat merasa kegelian.

"Eh, ampun-ampun lepas Woy!" Shuyang tidak mendengarkan ia terus mengelitiki Daniel sampai Daniel mengeluarkan air mata, karena tertawa.

"Dean bantuin gue anjirr!!" Daniel tertawa terus-menerus sampai Dean, Heeseung, dan juga Jihan ikut tertawa mendengar tawa renyah Daniel.

"Shuyang kalau ga berenti ngelitikin Abang, bunda nya buat ayah ya" Heeseung memeluk Jihan dengan dagu yang ia letakan di kepala Jihan, serta Jihan yang ikut menyandarkan kepala nya pada dada bidang suami nya.

with you Where stories live. Discover now