03

1.9K 345 140
                                    

Sesuai Janji Nana, kalau 50 vote Nana bakal up double. Ini udah double ya chapter 3 sama 4.

Tapi kalian jangan lupa vote sama Spam komen, kalau tidak Nana pundung huh!

Ayoo mana vote sama spam komenya nih Nana tunggu ya sampai akhir cerita.

Happy reading

"Makanya kalau jalan tuh make mata!" Prempuan itu meremas rok sekolahnya, takut.

"Je, jelas-jelas kamu ya, yang nabrak A, aku!" Daniel maju selangkah pada prempuan yang dari tadi terus mengajaknya adu mulut, tadi ia baru saja mengambil makanan di kantin tetapi gara-gara prempuan di depanya ini makanya jatuh semua ke lantai dan mengenai bajunya.

"Lo tuh ya bener-bener!" Daniel mencengkram kerah prempuan di depanya, hingga perempuan itu berjinjit karena tarikan Daniel yang cukup kuat.

Prempuan itu meneguk ludahnya, menatap Daniel yang mearik seragamnya. Ia menatap ke sekitar sudah banyak orang yang menatapnya sambil berbisik.

Demi tuhan dia sendiri kesal pada Daniel yang menabraknya, bahkan laki-laki itu juga menumpahkan seluruh makanan di nampannya.

"Daniel udah, dia mah emang caper biarin aja" celetuk salah satu perempuan di kantin itu, Daniel melihat sekilas pada orang yang membicarakan tentang kejelekan perempun di hadapannya.

"Iya Niel, ngapain di urusin. Dia mah caper doang" Daniel menatap kembali prempuan di hadapannya, perempuan itu menunduk seraya mengepalkan tangannya, kuat-kuat.

"Ye- yena" perempuan di hadapannya kini mendongak ke arahnya, karena Daniel membaca name tag yang ada di bajunya. Sehingga membuat prempuan di hadapannya merasa terpanggil.

"Ternyata Lo caper? Berarti Lo nabrak gua buat caper doang?" Daniel menyunggingkan senyumannya, begitu juga suara gaduh orang yang mengejek yena semakin banyak di kantin.

"Lo kalau mau caper, jangan sama gue!" Daniel melepaskan cengkraman kerah yena, prempuan itu mukanya merah saat Daniel menatapnya. Ia masih mengepalkan tanganya dengan kuat. "Sana Lo caper sama om-om yang mau bayar Lo"

Plakkk

Yena menampar pipi Daniel, hingga Daniel menoleh ke samping karena tamparan yena.

"Lo—" Daniel menatap perempuan di hadapannya sudah menagis deras di hadapannya, entah kenapa ia melihat itu detakan jantungnya berdegup lebih kencang.

"A, aku g, ga n,nabrak k, kamu" Prempuan itu berbicara dengan sesegukan, setelahnya ia meninggalkan kantin dengan banyak cemoohan dari teman sekolahnya.

Daniel memegang dadanya, ia merasa aneh ketika yena menangis tetapi ia juga merasakan sedih di dalam hatinya.

"Daniel!!" Daniel kini mengalihkan perhatiannya pada kembarannya yang menghampirinya.

Dean menatap Daniel dengan kesal, ia menarik adiknya keluar kantin. Dean membawa Daniel ke lorong yang cukup sepi.

Dean melepaskan genggamannya pada kembaranya, "Niel gue udah berapa kali bilang sih! Jangan buat masalah Mulu. Lo baru masuk sekolah seminggu yang lalu, ini Korea Niel! Lo inget kan kata bunda? Jangan buat masalah di Korea!"

"Prempuan itu yang cari gara-gara sama gue!"

"Cuman karena makanan Lo jatuh, Lo sampe buat keributan?! Gila Lo! Gua tadi liat ya prempuan yang maki-maki nangis keluar dari kantin! Kalau bunda tau habis Lo!" Daniel terdiam, ia takut jika bundanya akan marah padanya.

"J, jangan bilang bunda gue bisa minta maaf nanti"

~with you~

with you Where stories live. Discover now