15

1.5K 300 105
                                    

NATUTUNG back!!! Kangen di gantungin Nana ga? Ehe.

Nana juga kangen gantungin kalian kok😎👍🏻

Happy reading ❣️

Jungwon menghela nafas gusar, ia sama sekali tidak tenang sekarang. Semenjak bertemu sama anak laki-laki yang mengantar dompet nya tadi, bahkan setelah Jungwon mengucap kan ingin berobat ke Amerika. Anak laki-laki itu langsung pergi dari hadapan nya.

Jungwon menyandarkan pundak nya ke punggung kasur, ia menatap langit-langit kamar nya. Bahkan ia masih merasakan, detakan jantung nya berpacu lebih cepat tadi.

"Jungwon" Jungwon menoleh ke pintu kamar nya yang di buka, beberapa detik setelah nya, muncul Niki yang berjalan ke arah nya dengan muka yang kusut.

"Mau nginep?" Niki duduk di pinggir kasur Jungwon, ia menatap Jungwon sebentar. Mengingat kejadian tadi, ia bertemu dengan Heeseung, sekaligus Noona yera. Tapi Niki rasa ini belum waktu yang tepat untuk berbicara sama Jungwon.

Niki menganggukan kepala nya, "nih, obat Lo" Niki melempar kantung keresek yang berisi obat-obatan tablet Jungwon, ke paha laki-laki itu, yang di tutup dengan selimut.

Jungwon terseyum getir, menatap banyak nya obat yang ada di pangkuan nya sekarang. Untuk apa juga si Niki repot-repot, tiap bulan ambilin gue obat. Toh nanti gue juga mati. Jungwon dari dulu memang sudah tidak punya semangat hidup, sampai pada akhir nya, entah kenapa tuhan mengabul kan semua ke inginan nya, dengan mengirim penyakit ini kepada nya. Tetapi Jungwon sama sekali tidak menyesal, di berikan penyakit ini.

Jungwon menaruh obat-obatan nya di atas naskah, kemudia ia menatap Niki yang seperti nya mood nya memang kurang baik. Terlihat dari raut wajah nya, bahwa dia sedang memikirkan sesuatu.

"Lo kenapa?" Niki mengeleng kan kepala nya, ia tidak akan berbicara kan ini. Sebelum keputusan yera dan Heeseung benar-benar ingin menemui nya, tadi kata nya hyung nya akan masih berfikir-fikir karena ia juga masih takut Jihan trauma, dan Noona yera tadi sempet shock denger kabar nya, Jungwon. Sampai Noona pingsan.

"Cuman capek aja" Ya Jungwon tau, Niki bohong. Tentu saja, ia sudah dari SMA bareng-bareng terus sama laki-laki ini sampai sekarang umur nya genap 42 tahun, ia masih bersama Niki. Jadi ia tau betul seluk-beluk laki-laki itu, yang umur nya lebih muda dari nya. Tapi Jungwon tidak mau menanya kan lebih lanjut, toh Niki kalau tidak kuat menahan nya sendiri, nanti dia akan cerita.

Niki ikut berbaring di sebelah Jungwon, ia melipat tangan nya di atas ke pala. Untuk sebagai bantalan. Niki menatap dingding kamar Jungwon, menerawang masa depan, apa yang akan terjadi hari esok, dan seterus nya.

"Jungwon"

"Hmm?"

"Jangan tinggalin gue, sebelum gue mati duluan" Jungwon tertawa renyah mendengar nya, bahkan diri nya saja tidak tau kapan mati. Kenapa juga Niki mengucap kan seperti itu.

"Kalau Lo mati duluan, siapa yang ngurusin gue yang sakit-sakitan begini?" Niki terseyum tipis, ia masih tidak mau melepas pandangan nya pada langit-langit kamar Jungwon.

"Kan ada bocah lain, Sunghoon, Jake, Jay, Sunoo"

"Mereka semua udah beristri, mana mau urusin gue. Apa lagi Sunoo. Kayak nya dia dendam sama gue, gara-gara dulu gue sering jailin dia" Niki terkekeh, ia masih mengingat betul, Perjalanan-perjalan panjang dia dan teman-teman nya, dari SMA sampai kerja jadi idol, dan berakhir mereka membangun perusahaan dan berakhir maju akhir-akhir ini. Dan yaps diri nya dan Jungwon sangat-
Sangat jail pada Sunoo dari dulu, karena reaksi laki-laki imut itu membuat nya semakin ingin menjahili nya terus, bersama Jungwon.

with you Where stories live. Discover now