P.E.T || 16

42K 3.5K 75
                                    

~Happy Reading~

.

.

.

Cit Cit Cit (anggap suara burung)

Perlahan kedua mata yang menutup terbuka menampilkan manik indah berwarna biru gelap, sangat berbeda dengan milik orang lain.

Arve menoleh ke arah jendela besar langit masih berwarna gelap, "ah padahal ini masih sangat pagi, kenapa burung sudah berbunyi?" Gumam nya.

Rasanya walaupun suara burung nya tidak terlalu berisik tapi itu cukup untuk membuat Arve terbangun karena pendengaran nya yang terlampau tajam. Dan itu tidak enak.

Telinga nya jadi agak sensitif pada suara berisik dan itu membuat nya tidak nyaman jika mendengar suara yang berisik.

Arve menyibak selimut yang menutupi tubuh mungilnya dan ramping.

Kaki jenjang turun dari kasur dan berjalan menuju kamar mandi, walaupun ini hari minggu tapi tidak menghalanginya untuk mandi di pagi hari karna alasan dingin.

Biasa orang kaya namanya jadi setiap mandi pagi Arve selalu menggunakan air hangat jadi tidak membuat dirinya menggigil kedinginan.

🍁🍁🍁

Sagara menatap datar kamarnya, mengingat dua orang tua angkat nya itu pergi keluar negeri dan Art yang libur membuat dirinya berdecak.

Ah Sagara rasa ia harus memasak makanan untuk dirinya dan anak manja itu, atau beli saja ya?

Tapi... Ia mendongak menatap langit langit kamar nya, "tadi itu... suara apa ya?"

Time skip.

"Hei mau sampai kapan kau ingin melamun di sana? "

Sagara tersadar dari lamunan nya, ia berdehem pelan agar tidak merasa canggung.

Pria itu merasa sedikit heran mencium aroma harum dari arah ruang makan, yang bersebelahan dengan dapur.

Sesampainya di dapur ia melihat Arve yang sedang menghidangkan makanan, wow ini baru pertama kali Sagara melihat anak orang kaya yang memasuki dapur.

Arve berdecak pelan melihat Sagara yang masih tidak berkutik dari tempatnya, gadis itu melempar garpu ke arah Sagara.

Melihat garpu yang melesat ke arahnya dengan cepat Sagara menghindar.

"Jangan melamun terus, cepat makan atau ku buang? " suara dingin Arve terdengar.

'Kubunuh juga lama-lama pria ini.'

Langsung saja Sagara duduk daripada makanan nya di buang kan? Ia juga sedang merasa lapar sekarang.

Sagara menatap lekat makanan yang tersaji di piring nya, sedikit meragukan rasa nya.

Dengan ragu-ragu Sagara melahap makanan itu, 'hm? Rasanya gk buruk juga."

Beberapa menit terlewat Arve dan Sagara sudah menghabiskan makanan mereka masing-masing.

Perfect Extras TransmigrationWhere stories live. Discover now