P.E.T || 8

59.5K 5.8K 273
                                    


.

.

.


"Mommy" panggil Arve.

"Yes sweetie?"

"Siapa saja yang Mommy undang untuk acara ulang tahun ku?"

Elena meletakkan telunjuk di dagu sambil mengingat ingat.

"Ah, hanya teman sekolah dan tunangan mu itu." ucap Elena.

Arve yang tadinya sedang mengoleskan selai ke rotinya itu berhenti sejenak dan melanjutkan nya lagi.

"Tunangan? Oh dia." Elena tersenyum menggoda.

"Kenapa? Apa kau mulai tertarik nya sekarang?" Elena menggoda.

Arve menggigit rotinya, gadis itu melirik sekilas Mommy nya. Mengambil tas dan tab nya ia beranjak dari kursi.

"Itu omong kosong, aku tidak tertarik." ujar Arve seraya berjalan keluar rumah.

"HEH! AWAS AJA NANTI MALAH CINTA MATI." Teriak Elena lantarn Arvelyn yang sudah jauh.

"Ssstt sayang ini masih pagi jangan teriak², berisik tau gak." kesal Alex.

Elena menatap tajam suaminya "jadi kamu ngatain aku BERISIK HAH?!"

Alex di buat gelagapan dengan bentakan serta tatapan tajam istrinya "e-enggak sayang, aku tadi cuman bercanda"

Elena membuang muka kesal, "tidur di luar 1 bulan." lalu pergi.

"Ck gak dapet jatah ini mah, padahal niatnya mau minta nanti malam." Gerutu Alex.

"Sial banget sih nasib gue."

🍁🍁🍁

Baru saja keluar dari mobil, Arve sudah disambut dengan teriakan yang memanggil nama nya.

"ARVE!"

Ia menoleh untuk melihat siapa yang memanggil nya, 'hah gadis gila itu lagi.'

Murid yang masih berasa di luar itu berbisik-bisik tentang Zeanne. Mereka sangat iri gadis itu bisa dekat dengan Ratu Alovmora.

Terutama para perempuan mereka sangat iri dan juga ingin menjadi teman Arve. Tapi tidak ada keberanian untuk mendekati gadis cantik itu.

Kalau Arve mah mau aja di temenan kalau ada yang ngajak, tapi karena disini tidak ada yang mengajak atau mendekati nya jadi ia tidak memiliki teman.

Zeanne atau yang Arve panggil Oliv itu memeluk Arvelyn erat, "Lo kenapa datang nya lama sih?"

"Ada sedikit kecelakaan di jalan" jelas Arvelyn.

Zeanne memandang khawatir, "tapi lo ngga apa-apa kan?"

Ia mengangguk sebagai jawaban, gadis itu menatap Zeanne yang sedang menggandeng tangan nya.

Perfect Extras TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang