Cahaya itu
kulihat dari barat.
Terpendar dari
tempat tenggelamnya.Melukis indah
mega jingga di
langit-langit yang
mulai nampak tertawa
di akhir seninnya.Cahaya itu
kulihat dari barat.
Menembus pekatnya
awan-awan yang tak kuasa
menghalau pancaran sinarnya.Laksana alarm pengingat
bagi seluruh umat.
Bahwa kerja juga butuh
bantuan doa.
Dan sebentar lagi
adalah masanya.Cahaya itu
kulihat dari barat.
Ini bukanlah pertanda besar
dari leburnya peradaban.Namun, ini adalah peringatan
untuk kesombongan yang
mesti segera ditumbangkan.Kebumen, 29 November 2021
BINABASA MO ANG
Semesta Berpuisi
Poetry"Sekitarmu adalah puisi tanpa kertas. Maka, jadikanlah hatimu buku catatan tak berhalaman, dan akalmu pena yang tak pernah kehabisan akan tinta. Hingga setiap puisi yang dirangkai semesta, mampu terbaca oleh mata fana manusia". Seseorang yang tengah...