Cahaya itu
ibarat kunci bagi
pintu-pintu langit.Yang semalam terkunci
rapat mencipta gelap.
Pagi ini sedikit membuka celah
memedar sinarnya.Cahaya itu
laksana jaring nelayan
yang disebar ditengah
goncang-gancing
gelombang samudra.Yang ketika diangkat
berjimbun ikan tersangkut
di sela-sela sempitnya.Dan salah satu
dari ikan itu baru
saja bangkit dari
pembaringannya.Sambil mengusap-usap
kedua matanya.
Menguapkan lesunya
ke udara.Hari-hari penuh suka
berseling duka terlampau
sudah.Tinggal tersisa sekian hari
menyongsong akhir
keduabelas bulan.
Yang bertajuk
"Menuju Pungkasan".Kebumen, 01 Desember 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta Berpuisi
Poetry"Sekitarmu adalah puisi tanpa kertas. Maka, jadikanlah hatimu buku catatan tak berhalaman, dan akalmu pena yang tak pernah kehabisan akan tinta. Hingga setiap puisi yang dirangkai semesta, mampu terbaca oleh mata fana manusia". Seseorang yang tengah...