Di ketinggian ini.
Kukenang ulang
masa demi masa.
Dimana diriku
masih sekecil mereka.Berjalan beriringan
melepas tawa dalam
makna begitu sederhana."Lapar nggak"?
"Lumayan".
"Ayo makan".
"Tapi, aku gak punya uang".
"Udah santai aja".
"Gasss...".Lihatlah.
Betapa berseri
sinar di wajah
mereka yang
belum mengenal
apa itu dunia.Dari ketinggian ini
tanpa kusadari.
Trenyuh telah memenuhi
setiap ruang sepi
dalam rumah megah
bernama hati.Menyaksikan mereka
yang dengan begitu
mudahnya melukis tawa.Di atas sebidang tanah
yang dikenal diluaran sana
penuh keprihatinan.Kebumen, 25 November 2021
ВЫ ЧИТАЕТЕ
Semesta Berpuisi
Поэзия"Sekitarmu adalah puisi tanpa kertas. Maka, jadikanlah hatimu buku catatan tak berhalaman, dan akalmu pena yang tak pernah kehabisan akan tinta. Hingga setiap puisi yang dirangkai semesta, mampu terbaca oleh mata fana manusia". Seseorang yang tengah...