Daun Yang Malang

142 22 0
                                    

Saat itu.
Kurasa langit mulai
tak kuasa menahan pilu.
Melihat daun-daun yang
malang gugur dalam
penyesalan.

Hingga air matanya
terpaksa runtuh
menebar syahdu pilu.

Daun-daun yang malang.
Berpaling dari dahan
yang telah lama memeluk
erat raganya.

Hanya karena terlena
belai angin yang ternyata
tak sejalan dengan angannya.

Harapan akan kasih
dan sayang yang dapat
ia teguk hingga akhir
perjalanan.

Ternyata hanya
bermuara di jalanan
yang basah dan dingin
terguyur derasnya
hujan air mata.

Hingga akhirnya
ia pun membusuk
dalam penyesalan.

Dan berlinang
derai air mata
kepayahan.

Di detik-detik
akhir penghabisannya.
Kubaca sebuah kalimat
pasrah yang menyesakkan
rongga dada.

"Aku telah salah dalam memilih,
dan sedang kuterima jawaban
semesta akan pilihanku yang
menyakitkan".

Kebumen, 23 November 2021

Semesta BerpuisiWhere stories live. Discover now