3 anak itu kulihat
amat bahagia.
Mengayuh sepeda
ditengah ganasnya petang.Peluh dan payah menghasil
lelah, mengukir tawa yang
mereka pamerkan padaku.Mereka berhenti sejenak
di depan warungku.
Memesan jajanan murah
sambil bertukar kisah
penuh keluguan.Di rasa lelah mulai mereda.
Mereka kayuh kembali
sepeda cilik menelusuri
gang-gang sempit.Suka cita mereka adalah
hal yang rumit bagiku, hari ini.
Ketika umur memaksa sepasang
mata terbuka, dan menjelaskan
bahwa dunia adalah kesederhanaan
yang dirumitkan.Kebumen, 13 Desember 2021
YOU ARE READING
Semesta Berpuisi
Poetry"Sekitarmu adalah puisi tanpa kertas. Maka, jadikanlah hatimu buku catatan tak berhalaman, dan akalmu pena yang tak pernah kehabisan akan tinta. Hingga setiap puisi yang dirangkai semesta, mampu terbaca oleh mata fana manusia". Seseorang yang tengah...