part 67 - Sad girl - Betta fish

Start from the beginning
                                    

"Ya apalah namanya. Pokoknya ikan Sy halus kayak gitu..."

"Iyaa, nak Iyaaa...." sahut Delara pasrah. siapa coba yang berani menolak permintaan gadis kecil kesayangan mereka ini. Jangan kan cuma nguburin ikan cupang. Ulang tahun ketiga minta helicopter aja langsung dikasih.

Arman dan Aldi hanya bisa pasang tampang masam. Bisa apa mereka selain menuruti apa kata gadis kecil itu. Bayangin aja dua pria dewasa yang ahli dalam menembak dan ahli bela diri kini harus nguburin ikan cupang. Amazing!!

Pamakaman dua hewan itu akhirnya dilaksanakan ditaman belakang dengan dihadiri banyak pelayat. Arman selaku penggali kubur dan Aldi yang meletakan mayat cupang yang sudah dibungkus tisu kedalam galian tanah. Para maid wanita berjejer rapi untuk menjadi pelayat dadakan. Sementara Sy masih menangis tersedu-sedu. Dia adalah orang yang paling kehilangan disini. Tidak lupa juga acara pemakaman ditutup dengan tabur bunga diatas makam alm Red dan Blue. Bunga hasil ngembat dari taman milik Glandma.

Tidak jauh dari sana Delara, Davina serta Keysha sedang nge teh cantik sambil menyaksikan pemakanan tersebut.

Bener-bener dah kelakuan orang gede ini. napa nggak ada yang pengertian sih sama Sy yang sedang berduka. Mereka malah asik nge teh sambil gibahin artis yang katanya cerai lagi untuk untuk ketiga kalinya.

Dominic pulang dengan tangan kosong, penjual ikan cupang sudah tidak ada. Lagian kanapa nggak nyari ditempat lain sih. Benar-benar dah bapak satu ini. Polos bener..! Disuruh cari penjual cupang ditaman, ya itu yang dilaksakan, pas nggak nemu. udah gitu tinggal pulang aja. Setidaknya bawa pulang jajanan kek biar bisa mengurangi kesedihan Sy. Lupa apa gimana sih Dominic ini kalau putrinya lemah dalam dua hal. Yaitu Pria tampan dan makanan.

Sementara Papi Damian habis jogging pergi keluar kota uncle Delvin pergi kerumah sakit, mana tahu kedua pria itu kalau di mansion tengah ada kematian dan pemakanan.

**

Ke esokan harinya Gadis kecil itu masih bersedih. Pada saat pergi ke sekolah dia masih cemberut. Wajahnya sendu dengan hidung yang memerah akibat kebanyakan menangis. Bahkan sampai pulang sekolah masih saja galau, padahal temen nya yang bernama Salsa udah janji besok bakal bawain Sy ikan lele. Katanya engkong Salsa punya banyak empang buat ternak ikan lele. Sy mah manggut-manggut aja, jelas dia tidak tahu ikan lele itu apa. yang penting baginya sama-sama ikan.

"Om Aldi, Papi udah pulang belum..?" Tanya nya ketika mobil sudah melaju.

"Iyaa dek.. Jam 10 pagi tuan Damian sudah kembali dari luar kota. Sekarang tuan Damian berada dikantor.." jelas Aldi.

"Kita kekantor Papi, Sy mau culhat..."

"Curhat, Nona.." sela Arman yang sedang mengemudikan mobil.

"Suka-suka Sy lah..." sahutnya cemberut. Padahal dia pengen bilang Terserah Sy lah tapi berhubung kata itu ada R nya jadi Sy menggunakan kata yang aman saja.

Mereka tiba disebuah bangunan kantor yang begitu besar dan tinggi. D-Corp company. Sy sudah tidak asing dengan tempat ini. Bahkan semua karyawan mengenal gadis kecil itu. Dia sering dibawa Damian atau Dion kesini.

"Hallo.. Om, Papi dimana....." tanya Sy sopan. Pria ini adalah Yuda sekertaris Damian.

"Hallo juga Nona. Tuan Damian sedang diruang rapat..."

"Luang lapat yang besal apa yang kesyiil.." Sy bertanya lagi dengan malu-malu. Ini anak beneran lemah dengan pria tampan.

Pria itu tertawa pelan, cucu Abraham ini benar-benar menggemaskan. "Diruang rapat yang besar, Nona.."

Dominic With The Baby GirlWhere stories live. Discover now