Creme Brulee

12 4 0
                                    

Dari Prancis(?) Aku lupa wkwkwk
Selamat membaca!

***

"Ah, Ace. jangan lupa sore nanti, ya!"

Kembali di hari senin. Semua siswa berhamburan keluar dari lapangan menuju tujuannya masing-masing. Murid teladan yang kembali ke kelas. Murid peduli teman yang ke UKS untuk menjenguk teman yang tumbang saat upacara. Atau murid bodoamat dengan melimpir ke kantin.

Ace termasuk murid teladan. Dia langsung menuju kelas saat mendengar perintah bubar jalan. Tangannya langsung melepas topi serta dasi abu-abunya. Menikmati hawa dingin AC yang langsung menguapkan keringatnya.

Namun, tak lama dia mengangkat sebelah alis saat mendengar suara gadisnya. Seraya mengingat apakah dia memiliki janji dengannya.

"Hari ini kan ada kumpul teater," jelas Nafa lantas tersenyum lebar, "Ketuanya udah selesai suspensi. Jadi nanti bakal ada rapat sekaligus ngenalin kamu sebagai anggota baru."

Aneh, itu hal yang ditangkap Ace ketika melihat senyuman Nafa. Alisnya menekuk tak suka. "Ketuanya cowok?"

Nafa hanya mengangguk singkat sebelum seseorang menghampirinya untuk menanyakan tugas. Diikuti oleh siswa lainnya. Membuat perhatian Nafa teralihkan. Dia mengabaikan wajah serius dari pemuda berambut ikal tersebut.

"Es krim! Nanti basket skuy," ajak Dragon sambil menepuk pundak Ace.

Ace mengabaikannya. Masih tercetak jelas di ingatannya soal senyuman gadis itu. Ace kesal saat Nafa tersenyum untuk lelaki yang bukan dirinya. Itu, wajar, bukan?

"Dragon. Lu kenal ketua teater nggak?"
Dragon terhenyak dengan nada datar Ace, tak biasanya. Namun, dia tak ambil pusing. Dia jawab saja sepengetahuannya. "Nggak. Nggak pernah diajak kenalan soalnya."

Cengiran Dragon sukses membuat mata Ace melayang kesal. Langsung saja dia tarik dasi milik pemuda kekar itu. Namun, sayangnya Dragon sengaja memasangnya dengan ikatan yang longgar. Alhasil dasi itu terlepas dari lipatan kerahnya dan Dragon bisa mengulurkan lidah, mengoloknya.

Tentu saja itu membuat darah Ace semakin mendidih. "Naga Bonar sialan!"

"Asik, tontonan gratis."

Mike datang tepat waktu. Namun, bukannya menengahi, dia justru menambah suasana dengan menahan Dragon agar terkena bogeman dari Ace. Dragon bekelit, dia memindahkan tubuhnya ke belakang Mike dan akhirnya Mikelah yang terluka.
Keheningan terjadi diantara keduanya.

Ace sedikit takut dengan respon Mike yang masih terdiam. Dia sering bercanda dengan Dragon, tapi baru pertama kali dia beradu fisik dengan siswa yang sedikit cupu itu. Mike memang seringkali memilih mengindari pertingkaian. Dia bahkan memilih untuk meminta maaf daripada memperpanjang masalah.

"Jadi, sebenarnya ada apa?"

Keduanya terlonjak kaget saat melihat Mike mengangkat kepala dengan wajah biasa saja. Melupakan pukulan Ace yang tak menggores kulitnya. Setahu Ace, dia tadi cukup mengeluarkan banyak tenaga.

Daripada ambil pusing, Ace jelaskan saja.

"Ketua teater? Kak David?" Mike justru bertanya saat mendengar keluh kesah Ace.

"Hah? David? Si preman itu? Masa jadi ketua, anjir."

Umpatan Dragon membuat Ace bingung. Bicara soal preman, Nafa tadi juga bilang jika sang ketua selesai suspensi. Kenapa siswa nakal justru menjadi ketua?

***

Jam pulang sekolah akhirnya datang. Matahari masih menyingsing di langit. Enggan meninggalkan awan sendirian di dunia udara itu. Jam masih menunjuk arah dua siang. Cuaca juga masih cerah. Hari yang terbaik untuk melakukan aktivitas setelah belajar.

I Want To Stop Being Nafa [END MASIH KOMPLIT]Where stories live. Discover now