CZ 19

237 32 2
                                    

[APSEN NAMA KALIAN DI KOLOM COMENT!!]

HAPPY READING🔖
***

19. Standar tinggi, yang menuntut untuk sempurna.

Zea diam diam melangkahkan kakinya untuk keluar. Dari subuh ia sudah bangun untuk bersiap ke sekolah sekaligus mengajari Alvarez untuk ujian sebentar.

Meski ia sudah mendapatkan izin, tetapi tetaplah ia harus diam diam keluar, karena jika ayahnya terbangun maka bersiaplah untuk diserang oleh nasihat nya.

Zea melangkah ke meja makan terlebih dahulu, ia ingin mengisi perutnya yang keroncong, malam tadi ia tidak makan karena fokus belajar. Ayahnya juga melarang Zea makan sebelum selesai belajar, sedangkan saat Zea sudah habis belajar makanan sudah habis dan ia juga sudah sangat mengantuk.

Zea hendak membuka lemari yang menyimpan roti tawar namun terhenti saat melihat ibunya yang sedang menatap dirinya.

"Buat apa kamu?"

"Mau ambil makan bunda," jawab Zea.

"Ini dini hari, ayah tidak mengijinkan mu untuk makan," ujar bundanya.

"Zea lapar, tadi malam nggak sempat makan," ujarnya.

Ibunya menghela napas, "Kamu mau tidak diijinkan pergi sepagi ini? Ibu tidak bisa memberi mu makan tanpa seijin ayah mu," ujar ibunya.

Queen memasang wajah memelas perutnya benar benar kosong, "Sedikit ajah.."

"Tidak kubilang tidak yah tidak! Apa kamu tidak mengerti?, Kamu mau dipukuli ayahmu karena melanggar perintahnya?!" Bentak ibunya.

Zea menunduk lesu, "Yaudah, Zea pergi dulu." Ia maju dan hendak menyalami ibunya.

Ibunya menarik tangan, "Tidak ada uang jajan."

"Ya-Tuhan bunda, Zea cuman mau nyalim..."

▫️▫️▫️

Dengan langah buru buru Zea pergi ke sekolah nya, bahkan supir pribadinya saja tidak diperbolehkan untuk menjemputnya.

Dengan bermodalkan aplikasi maps Zea melangkah menuju sekolahnya.

Tin!

"Jalan di pinggir dong!" Teriak pengendara motor ugal ugalan yang sedang mabuk.

Zea menatap dirinya yang sudah di bahu jalan, karena kesal ia juga ikut berteriak, "Yah mabuk kerjaann kau! Saya udah di pinggir kok, dasar buta!"

Mereka malah tertawa beberapa motor tadi memberhentikan motornya, "Anak SMA pada cantik gila..."

Zea mundur, tiba tiba dirinya panik ia pikir mereka mabuk. Ia memilih ranting kayu yang jatuh dan sempat ia injak, "Pe-pergi nggak!" Ancamnya meski Suaranya bukan seperti mengancam melainkan cicit.

Salah satu dari mereka makin maju, ia menatap dengan mengintimidasi. Tiba tiba perut Zea berbunyi, sekeitka mereka semua tertawa.

"Oh neng mau cari makan? Hotel mana?"

Bugh!

Bogeman keras berhasil membuat pelaku yang baru saja mengatakan hal itu langsung memaling dan hampir tersungkur.

"Lari Zea!" Perintah orang itu.

Strict Parents [HIATUS]Where stories live. Discover now