"Kalau aku nikah duluan, gimana?"
Hati Dea serasa dihujani pisau nan tajam saat mendengarnya. Raefal, kekasih yang sudah menemaninya selama sembilan tahun terakhir tiba-tiba akan menikahi wanita lain.
"Nggak apa-apa sayang, yang penting aku tetep pa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Drama 29. Kesya
Bunda melirik Kesya yang tengah duduk manis di ruang tamu. Ia memainkan ponselnya, menyibukkan diri sembari menunggu Raefal pulang.
"Nih diminum dulu," Bunda menghampiri Kesya dengan segelas es sirup.
"Aduh, Tante! Nggak perlu repot-repot," ucap Kesya cepat. Ia sungkan dengan kebaikan Mama Raefal.
"Nggak ada yang ngerepotin kalau itu temen Raefal," Mama tersenyum. "Temen kuliah atau kantor?" tanya Mama kemudian. Mama ingin tahu soal teman putranya yang satu ini. Mama tidak pernah bertemu Kesya sebelumnya.
"Teman kantor, Tante. Raefal di teller, aku di customer service, Tante," jawab Kesya malu-malu.
"Ah, Tante bisa aja," Kesha terkekeh. "Aku jadi nggak enak, nih, Tante. Kayanya Raefal lagi pergi sama pacarnya, ya?"
"Biarin aja, Raefal pasti pulang, kok," jawab Mama ketus. Mengingat Raefal menemui Dea membuat suasana hatinya buruk.
Kesya melirik Mama. Ia mendengar nada kesal dari jawaban Mama barusan.
"Um, pacar Raefal pasti cantik, ya, Tante," celetuk Kesya.
"Cantik juga kamu," bantah Mama.
Kesya tersenyum kecil. Ia menemukan celah untuk menarik hati Raefal. Jika tidak bisa menarik Raefal, kenapa tidak menarik hati Mamanya dulu?
Setengah jam kemudian, mobil Raefal sampai di depan pintu gerbang. Kesya mengintip dari balik jendela dengan senyum lebarnya. Ia bangga pada dirinya, nekat datang kerumah dengan alasan konyol demi bertemu dengannya.
"Raefal!" Mama langsung keluar menghampiri Raefal.
Wajah Raefal terlihat masam dan kesal. Ia tidak menjawab sapaan Mamanya. Ia langsung menghampiri Kesya.
"Ayo pulang," ucap Raefal pada Kesya.
"Eh kok buru-buru!" Mama menghadap Raefal.
Raefal melirik Sang Mama. Raefal sadar ini semua akal-akalan Kesya karena ia menolak ajakan Kesya makan bersama tadi. Ia tidak ingin mempermalukan Kesya di depan Mamanya.
