35. •Tragedi•

83.8K 7.4K 390
                                    

"Jasmine!!" Aleo berteriak dengan wajah takut. Kakinya tak pernah berhenti berlari menuruni anak tangga, bahkan beberapa kali ia terjatuh.

Aleo tidak peduli, yang terpenting sekarang adalah keselamatan Jasmine.

"Jasmine!" Lagi, Aleo berteriak dengan bibir bergetar, menghampiri perempuan yang sudah tergeletak bersimbah darah itu.

"Jasmine, l-lo nggak apa-apa?" Tanya lelaki itu dengan gemetar khawatir bercampur takut.

Aleo menopang kepala Jasmine di pangkuannya. Dia menatap wajah perempuan itu yang sudah berlumuran darah di sekitar keningnya. Matanya yang sayu sudah lelah untuk terbuka, Aleo tahu, Jasmine itu kuat, namun untuk sekarang, harapannya sudah hilang.

"Akh! Perut a-aku. Sa-sakit..." Rintih Jasmine.

Aleo terpaku pada cairan merah yabgt mengalir begitu saja di kaki Jasmine, merembes hingga membasahi celana panjangnya.

Jasmine keguguran.

"Jas! Jas! Jasmine bangun!!" Aleo menangis, dadanya bergemuruh, tangannya yang sudah bersimbah darah tak henti-hentinya bergetar hebat.

Jasmine sudah tak sadarkan diri, dengan tergesa-gesa, Aleo membopong tubuhnya, membawanya cepat ke luar rumah yang sudah terparkir motornya.

Dia tidak peduli dengan Zaki, masa bodoh dengan laki-laki bejat itu.

×××××××

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Laki-laki berjaket denim dengan wajah berantakan itu tak henti-hentinya memukuli wajah orang didepannya. Aleo sudah seperti mati rasa, tangannya sangat ringan untuk memukul namun tidak dengan hatinya.

Zaki sudah seperti samsak, dipukuli hingga babak belur. Wajahnya sudah lebam dengan banyak luka, bahkan dia sudah tak berdaya dan mungkin sebentar lagi akan jatuh pingsan.

"Lo mau buat Jasmine mati?" Tanyanya dengan wajah datar penuh lelah.

Zaki diam. Matanya berkedip-kedip, hendak memejamkan mata. Tubuhnya terasa sakit hingga mati rasa, dia tidak kuat lagi.

"Lo..." Aleo menggantung perkataannya. Menghirup banyak oksigen, dadanya seketika sesak entah kenapa.

"Lo mau buat Jasmine mati?" Tanya Aleo, mengulang pertanyaan yang sama.

"NGGAK! Gue nggak pernah berniat buat bunuh Jasmine! Dia sendiri yang mau it-"

Bugh!

"Dia nggak bakal jatuh, kalau bukan karena lo! Kalau dia lompat sendiri pun, itu juga pasti karena lo!" Tegas Aleo dengan mata tajamnya.

Zaki tertawa jahat. "Aleo, Aleo. Lo bodoh. Gue emang jahat, tapi gue nggak akan pernah jahat sama orang yang bantu gue, termasuk Jasmine. Gue tulus-"

"Tulus? Kalau lo tulus, lo nggak akan pernah nyulik dan nyekap dia! Semuanya karena lo, kalau lo nggak pernah ngelakuin hal bangsat kayak gini, Jasmine juga bakal baik-baik aja."

Jasmine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang