8. •Dia kembali•

78.3K 8.6K 327
                                    

Jasmine menunduk dengan matanya yang berkaca-kaca. Sekuat tenaga perempuan itu berusaha untuk tidak mengeluarkan air matanya.

"Jas, lo tadi ngapain disana? Dan kenapa lo satu mobil sama kak Aleo?" Tanya Viona khawatir sembari masih tetap fokus menatap jalanan dihadapannya.

Jelas saja Viona khawatir, ia melihat Jasmine keluar dari mobil seseorang. Viona familiar dengan mobil itu, dan ia baru menyadari kalau itu adalah mobil milik Aleo.

Jasmine memalingkan wajahnya ke arah jendela mobil. Ia tidak ingin menjawab pertanyaan itu, dia terlalu takut, takut semua air matanya keluar lagi.

"Oke, jangan cerita sekarang. Gue anter lo pulang dulu ya? Nanti kalau udah lega baru lo ceritain semuanya sama gue." Jasmine tetap menutup matanya, ia lega Viona bisa mengerti dirinya.

Hari itu mulai beranjak sore, gerimis mulai berdatangan kembali seakan tahu hari ini benar-benar menyedihkan untuk Jasmine. Rintik-rintik gerimis membasahi jendela mobil Viona, dinginnya seakan melambai-lambai ingin mengelus kulit tubuh Jasmine.

Mobil itu mulai berhenti di depan rumahnya. Rumahnya nampak sederhana dengan tumbuhan yang basah karena air hujan. Ember yang mulai terlihat penuh oleh air, serta suara nyaring genteng yang terkena rintikan air hujan.

"Makasih Viona, kamu udah baik banget sama aku," ucapnya dengan tersenyum nanar.

"Iya. Mau gue anter kesana juga? Ini hujan Jasmine." Jasmine hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Aku pulang ya Viona, kamu hati-hati dijalan. Assalamualaikum." Baru ingin mengantarkan Jasmine, perempuan itu sudah turun duluan sembari melambai cepat.

"Waallaikumussalam." Dia pun hanya pasrah dan mulai mengemudikan mobilnya pergi dari kawasan rumah Jasmine.

Jasmine melindungi kepalanya dengan telapak tangannya, juga perutnya yang ia rapatkan dengan jaket, memberikan kehangatan pada bayi yang akan tumbuh di dalam sana.

Tok! Tok! Tok!
Tok! Tok! Tok!

Jasmine mengetuk pintu itu berkali-kali namun belum ada jawaban, hingga beberapa menit berlalu, seorang gadis modis berdiri diambang pintu dan menatapnya. Jasmine yang sudah basah kuyup, menatap gadis itu bingung.

"Dia siapa?" Tanya Jasmine dalam hati.

"Assalamualaikum," salam Jasmine pada gadis itu, namun gadis itu tidak membalas salamnya.

"Hai Jasmine." Sapanya dengan senyum yang tidak dapat Jasmine artikan.

"Buk, ini, anak yang ibuk cari! Dia udah pulang!" Panggilnya entah pada siapa. Jasmine heran, gadis ini terus tersenyum kepada-nya sembari bersedekap dada.

Zera datang dengan raut wajahnya yang nampak marah, Jasmine semakin tidak mengerti, apa yang terjadi disini.

"Akhirnya kamu pulang juga anak sialan! Cepat masuk! Kamu tunggu saja kemarahan ayah kamu!" Katanya menarik tangan Jasmine kasar. Bella hanya tersenyum dan menggeleng kecil, drama besar akan segera terjadi, dan itu sangat seru untuk ditonton.

Diam-diam, dari kejauhan, seseorang menatap perempuan yang sedang basah kuyup itu dengan tatapan datarnya. Dia mengikuti mobil Viona dari belakang tanpa sepengetahuan dua perempuan itu. Jujur ia tidak tega sebenarnya, dia memang lelaki pengecut dan tidak bertanggungjawab sama sekali.

×××××××

"Assalamualaikum, ayah." Salam Jasmine, hendak mengambil tangan Roni, namun pria paruh baya itu malah menepisnya kasar. Jasmine jelas terkejut, dia menatap ayahnya dengan bingung.

"Waalaikumussalaam." Jawab ayahnya dengan dingin.

Ia pun kembali berdiri. Namun tiba-tiba Roni melemparkan sebuah benda kearahnya, Jasmine yang tak siap menangkap membuat benda itu jatuh ke lantai. Sontak perempuan itu terkejut, sekaligus menegang ditempat setelah melihat apa yang ayahnya itu lempar.

Jasmine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang