27. •Vio!•

58.2K 7.1K 121
                                    

Sepulang sekolah Jasmine bergegas ke suatu tempat. Tanpa sadar ia lupa jika harus ijin terhadap suaminya terlebih dahulu.

Mengingat sahabatnya, Viona, Jasmine merasa harus pergi ke suatu tempat. Firasatnya mengatakan jika ia harus kesana. Tempat itu adalah tempat yang sering mereka berdua kunjungi dulu.

Abang ojek yang mengantar Jasmine memelankan motornya saat sampai disebuah rumah kecil di pinggiran danau.

Rumah yang tak banyak orang tahu karena sedikit terpencil, bahkan Jasmine juga harus menempuh waktu hampir setengah jam untuk sampai kesini, beruntungnya abang ojek itu mau mengantar dirinya.

"Makasih ya bang, ini uangnya." Jasmine memberikan tiga lembar uang seratus ribuan yang membuat Abang ojek itu kaget.

"Tapi neng ini kebanyakan banget."

"Nggak apa-apa bang, buat anak sama istri dirumah. Saya permisi ya bang Assalamualaikum."

"Waalaikumussalaam, sekali lagi terima kasih banyak neng."

Jasmine mengangguk dan segera berlari ke arah rumah sederhana itu. Rumahnya sedikit jauh dari keramaian kota, bahkan hanya rumah ini satu-satunya yang berada disini.

Tok...tok...tok...

Jasmine mengetuk pintu kayu berwarna coklat itu. Pintu yang sudah tua dan sedikit rapuh, meski begitu, halaman rumahnya masih bersih dan rapi.

Lama menunggu, akhirnya seorang gadis keluar dengan wajah yang murung, namun tak berselang lama, senyum terpancar dari wajahnya setelah melihat siapa yang ada didepan gadis itu sekarang.

"Jasmine!" Seru Viona senang lalu memeluk Jasmine erat, ia sangat merindukan perempuan itu.

"Vioo! Kamu kemana aja sih Vio?!" Kata Jasmine khawatir, beruntung firasatnya benar jika gadis itu berada disini.

"Masuk dulu ya, takut ada anak buahnya kak Lio disini." Viona langsung menarik tangan Jasmine dan menutup pintu itu, tak lupa ia juga menguncinya.

Suasana didalam rumah itu begitu sepi dan tenang. Rumah ini adalah bekas peninggalan nenek Viona yang telah lama meninggal dunia. Viona mengajak dirinya untuk duduk di sebuah sofa tua yang usang dengan TV tabung didepannya.

"Entar gue buatin minum dulu." Jasmine hanya mengangguk sembari menatap ke sekitarnya. Suasana dan barang-barang yang masih sama membuat Jasmine tersenyum.

"Jadi beberapa hari ini kamu tinggal disini Vi?" Tanya Jasmine yang membutuhkan banyak penjelasan dari gadis itu.

"He'em. Mamah sama papah pindah ke Singapur dan gue milih buat tinggal dan menetap disini. Gue nggak kekurangan apapun kok, soalnya orang tua gue udah kasih uang buat kebutuhan gue sehari-hari." Ucapnya dengan melirik kesana kemari.

"Tapi kenapa kamu nggak ikut ke Singapura sih Vi? Dengan gitu kan Kak Lio nggak akan cari kamu lagi." Viona tersenyum sembari mengaduk teh yang ada digenggamannya.

Ia berjalan kearah perempuan berkerudung putih itu duduk dan memberikan secangkir teh yang telah ia buat untuk Jasmine.

"Jas, kalau semisal gue ikut nyokap bokap gue ke Singapur, justru itu malah buat kak Lio tau keberadaan gue. Maka dari itu bokap suruh gue untuk pergi dari rumah ke tempat yang nggak pernah kak Lio tau, bahkan orang tua gue juga nggak tau sekarang gue berada dimana. Gue sempet dapet kabar, kalo mereka udah aman. Mereka cuman khawatir aja, semisal mereka ketangkep, mereka bakalan bilang sejujur-jujurnya kalau mereka nggak tau gue ada dimana. Lo tau kan, mereka nggak pandai bohong." Jasmine mengangguk membenarkan.

"Tapi kamu baik-baik aja kan disini Vi?"

"Tenang aja, kak Lio nggak bisa lacak keberadaan gue kok. Hp udah gue rusakin dan nggak ada akses apapun yang bisa dia lacak." Kata Viona membuat Jasmine juga turut ikut sedih, Viona bahkan harus merusak ponselnya sendiri.

Jasmine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang