🌙ㅣ29. Pertemuan yang Kedua Kali

99.8K 10.9K 213
                                    

''Kesempatan akan datang pada orang yang tepat''

"Sekarang kakak mau pulang?" Rembulan memperhatikan Alvaro yang memberikan helm padanya dengan sukarela, mereka kembali menuju motor Alvaro setelah selesai dari makam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sekarang kakak mau pulang?" Rembulan memperhatikan Alvaro yang memberikan helm padanya dengan sukarela, mereka kembali menuju motor Alvaro setelah selesai dari makam.

Alvaro menggeleng singkat. "Gak tahu," ucapnya dengan tatapan tertuju pada spion motornya. Ia bingung, apakah Alderion masih di rumah saat ini ataukah tidak? Takutnya, Alderion pergi dan Alvaro malah mencari masalah dengan kepulangannya ke rumah Anggara. Jujur saja, Alvaro belum siap melihat papanya.

Rembulan ikut berpikir, seandainya mereka pulang, Rembulan mungkin akan langsung kabur menuju kamarnya di lantai dua bersama Alvaro. Ia belum mau bertemu Anggara jika situasinya masih buruk. Namun lamunannya itu buyar, saat suara motor lain mengusiknya.

Alvaro dan Rembulan menoleh bersamaan ke belakang, pada seseorang yang memarkirkan motornya di dekat motor Alvaro. Orang itu, lelaki yang kini membuka helmnya cepat serta menyeringai ketika ia bertatapan satu sama lain.

"Wah, wah, wah, kebetulan banget kita ketemuan."

Alvaro sendiri memutar bola matanya, kenapa ia harus bertemu dengan musuhnya di saat seperti ini? Agraska, ketua geng motor yang selalu mengepung Alvaro. Kabar buruk jika mereka bertemu, namun kabar baik juga karena saat ini Agraska sendirian. Jika lelaki itu mengajak berkelahi, Alvaro bisa meladeni.

Namun saat ini Alvaro tidak mau melakukan keributan apapun, tenaganya hampir habis dan yang ia butuhkan adalah istirahat. Jadinya ia tak menanggapi, memilih untuk naik ke atas motornya. Hanya saja Agraska yang tempramen itu dibuat tersinggung dengan sikap tak acuh Alvaro. Tangannya bergerak menarik lengan Alvaro agar lelaki itu turun dari motornya.

"Jangan pikir gue sendirian gue gak berani! Kelarin masalah kita di sini!" Agraska menantang, tatapan penuh amarahnya tertuju pada Alvaro yang mulai menajamkan pandangan. "Jangan kabur-kaburan kalau gak mau jadi pengecut!"

"Kelarin apa?" Alvaro mengangkat sebelah alisnya. "Urusan lo sama gue selesai sejak gue bubarin geng punya gue!"

"Lo pikir segampang itu?!"

Alvaro berdecak. Agraska adalah ketua geng motor Axares musuh bebuyutannya, karena setiap bertemu pasti akan terjadi baku hantam. Dulu, Alvaro juga memiliki geng motornya sendiri, namanya Sirius, tetapi ia bubarkan karena kejadian yang menimpa Asha dan Aurora, sebagai bentuk ia tak akan lagi mengungkit atau bahkan terlibat dengan sekumpulan anak berandalan. Tetapi entah dengan tujuan apa, Agraska tetap bersikeras mengajaknya memulai keributan.

"Terus apa?" Alvaro bertanya, berusaha meredam emosinya.

Seringaian tercetak jelas pada wajah Agraska, lelaki itu terkekeh miris. "Lo kenal Rexa?"

4 Brother'z | Open POTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang