"Selina ada kantong?" Tanya Zea.

"Ish apaan sih lu, WHAT THE FUCK-- Lo kenapa?" Spontan ia terkejut melihat Zea yang sudah meringkuk ingin muntah. Cepat cepat ia mengambil kantong bungkusan rokok milik Arga, ia menggeluarkan terlebih dahulu isi nya baru diberikan kepada Zea.

Zea menerima kantung tersebut, dan.. Byurrr!, Zea muntah menggeluarkan isi perutnya.

"Huek, Anjir kampungan banget lu bikin malu malu ajah!, Untung mereka nggak liat kalau liat gimana coba?" Ia memilih melihat ke depan menyaksikan perkelahian mereka dari pada melihat Zea yang sedang beradu dengan perutnya itu.

Sedangkan diluar sana terjadi perkelahian adu mulut yang disponsor oleh mulut Arga dan Tian, adu mulut itu tidak terlalu panas yang panas adalah melihat balok dari Ray melayang bebas mengenai salah satu dari 5 orang tersebut. Perkelahian adu kekuatan pun terjadi.

Cukup sulit melawan mereka namun tetap jika Alvarez dan Arga bersatu maka mau berapa orang pun lawan Revanders akan ketar ketir, biarpun lawannya memakai senjata.

Alhasil 5 orang tadi kalah, 3 orang tumbang di tempat sedangkan dua orang melarikan diri.

"Dark dragon berulah lagi, ck!"

Arga ia pergi ke mobilnya bagian belakang mengecek ban belakang nya yang tadi seperti pecah.

"Shit!" Umpatnya kala melihat ban nya yang kempes.

"Pecah parah tu, bawa ke bengkel gue ajah kebetulan hari ini bukannya sampai malam," ujar Ray dia memiliki bangkel besar miliknya sendiri hasil usahanya sendiri, tidak berharap kepada orangtuanya yang sibuk di negri orag.

"Tapi gue nggak bisa tinggalin nih mobil ke lu," ujar Arga.

"Ikut sama gue biar liat langsung."

"Ada Zea sama sepupu gue di dalam lagi," ujar Arga.

Mereka berdua melirik teman teman mereka yang asik makan di pojok terlihat mereka tidak ingin diganggu, tertinggal Alvarez yang sedang memperbaiki rambutnya.

"Alpa!" Panggil Ray.

Alvarez mendongak, menatap mereka seperti bertanya ada apa, ia tidak mau membuang buang langkahnya untuk berjalan ke arah mereka.

"Kebiasaan, mulutnya udah ngirit ngomong, kakinya juga ikutan!" Ketus Arga, alhasil ia yang pergi menghampiri Alvarez.

"Mobil gue ban belakang dua duanya pecah, di dalam mobil ada Zea sama Selina, Lo tolong antar mereka bisa?" Tanya Arga.

"Kemana?" Tanya balik dia.

"Rumah Zea, nanti gue Sherlock lewat wa."

"Gue tau rumahnya, tapi.."

"Bantu gue lah, mobil gue harus di derek tuh."

"Okelah lo urus mobil Lo, mereka biar gue antar pulang," ujar Alvarez.

Arga menepuk bahu Alvarez dua kali, "Makasih bro." Lu belari membuka pintu mobilnya untuk Zea dan Selina agar pindah ke Alvarez.

"Ga tadi Zea muntah," adu Selina, menunjuk Zea yang sedang memegang kantung muntahnya sembari memegang perutnya.

Arga berdecak, ia merampas kantung muntah tersebut lalu melemparnya hingga menembus gang sebelah, "Malu maluin ajah Lo!, Turun kalian berdua numpang sama Alvarez. Ban belakang mobil pecah."

"Ha, serius Lo?" Tanpa basa basi Selina keluar dari mobil dengan semangat empat lima

"Zea Lo juga!" Ujar Arga.

"Perut aku sakit," Eluhnya.

Arga menarik tangan Zea kasar untuk keluar, "Tahan sakitnya, nanti Alvarez gue suruh negbut biar cepat sampai rumah."

Strict Parents [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang