25

275 50 6
                                    

Di sebuah ruangan yang bergaya klasik itu seorang pria duduk dengan tenang, tangannya yang lentik memegang segelas wine. Jas hitam masih melekat di tubuhnya walau waktu menunjukkan pukul dini hari. Pria dengan mata tajam dan hidung mancung itu memandang pada sebuah dokumen yang berisikan data milik seseorang, sesekali senyum sinis akan tersungging di bibirnya.

"Apakah polisi sudah melakukan penyelidikan tentang orang ini?" Tanya pria itu kepada bawahannya.

"Belum, saat ini polisi tengah menyelidiki kasus penembakan nyonya issabel dan menghilangnya anak anak hvid perle, mereka belum menemukan tersangkanya"

"Polisi polisi itu terlalu bodoh hingga mereka baru menyadari setelah 13 tahun lamanya" Ujar pria itu "lalu bagaimana dengan perusahaannya yang ada di Korea?"

"Kim corp berkembang cukup pesat di sana, bahkan pria itu menjadi salah satu pengusaha yang paling di segani di seluruh Korea"

"Pantas saja" Kata pria itu lalu melemparkan dokumen kesembarang arah " Albert, pesankan aku tiket ke Korea untuk penerbangan besok"

"Baik tuan, saya permisi" Ujar pria yang bernama Albert itu lalu melangkah pergi dengan sopan.

Pria berpakaian formal itu menghela nafas lelah "akan ku balaskan dendam mu Jenner, akan ku bunuh pria itu sebelum polisi menemukannya!!"
-
-
-
-
Apartemen mewah itu nampak sunyi, hanya ada suara detak jarum jam. Di ruang tamu apartemen tersebut, tampak dua orang laki laki sedang minum segelas vodka dalam diam, tidak ada yang berniat memulai pembicaraan hingga menciptakan sebuah keheningan yang cukup panjang.

"Bagaimana rencana appa untuk menghancurkan tuan kim?" Tanya seorang pemuda

"Polisi tengah melakukan penyelidikan terhadap perusahaannya yang ada di Denmark, begitu polisi telah menjadikan pria itu tersangkanya, maka kita akan pergi jauh dari Korea" Ucap sang appa

Sang anak mengangguk "apakah pria bernama Jack itu dapat kau percaya? Bagaimana jika dia justru mengkhianatimu dan menyebut namamu pada polisi?"

Sang appa meneguk habis segelas vodka lalu menatap sang anak sambil tersenyum "dia tidak akan pernah menyebut namaku karena aku sudah menyuruhnya untuk pergi dari Denmark jika polisi sudah selesai melakukan penyelidikan" Ucapnya lalu menatap tajam pada sang anak "lalu bagaiman dengan seokjin, kau belum bisa melenyapkannya sampai sekarang!"

Pemuda itu menghela nafas "mengertilah appa, seokjin selalu dilindungi oleh sehun dan soobin, aku juga tidak bisa bertindak semauku atau semua orang akan tahu tentang rencana kita, aku hanya bisa bertindak di balik layar"

"Ck, kalau begitu kau manfaatkan saja pemuda bernama taehyung itu untuk membunuh seokjin!"

"Aku tidak bisa menghasut anak itu, dia terlalu sulit untuk di sentuh. Tapi appa tenang saja, aku punya rencana untuk membunuh anak itu"

Sang appa hanya mendengus "kalau begitu cepat bereskan anak itu, jika seokjin mati makan jiwoon juga akan hancur, dan rencana kita akan cepat selesai"

"Appa tenang saja, aku akan segera membunuh anak itu" Ujar pemuda itu mantap "aku sudah benar benar muak memakai topeng di hadapan mereka!!"

🍁🍁🍁


Taehyung mengerjapkan matanya ketika angin dengan lembut menyapu wajahnya lewat jendela yang terbuka, matanya memandang sekitar ruang rawatnya yang nampak sepi, membuat pemuda itu menghela nafas.

Dirinya benci kesendirian!

Taehyung menyibak selimut yang menyelimuti dirinya, matanya menatap pada jam dinding yang menunjukkan pukul 9 pagi. Kaki putihnya dia pijakkan pada lantai rumah sakit yang dingin, tangannya mencabut jarum infus dengan paksa, dia butuh udara segar sekarang!

The Transmigration Of Badboy (kim seokjin) ENDWhere stories live. Discover now