23

252 49 5
                                    

Senja baru saja merangkak, merekah indah dengan semburat warna jingga di ufuk barat. Kaki jenjang yang berbalut celana jeans dan sepatu kets itu menapak dengan tenang di jalan trotoar sambil menikmati guguran daun di pepohonan sisi jalan yang mana daunnya berwarna oranye.

Seokjin sesekali berhenti hanya untuk menangkap daun yang gugur dan menatapnya lekat kemudian tersenyum kecil. Hal itu jelas mengundang rasa penasaran dari beberapa pengguna jalan lain yang berpapasan, tapi pemuda yang memang selalu cuek itu hanya menatap acuh.

Entah sudah berapa banyak daun daun yang dia kumpulkan hingga tak menyadari bahwa ada seseorang yang sedari tadi selalu mengawasinya dengan lekat. Tampak orang dengan postur tinggi besar dan berpakaian hitam itu menyingrai saat pemuda itu akhirnya melangkah ke jalanan sepi.

Seokjin yang tidak menyadari hanya berjalan santai, sesekali senandung merdu keluar dari bibirnya yang merah ranum, mengalun indah di kesunyian jalan dan suasana senja yang hampir meredup.

BRUK

"Akkhh" Pekik seokjin kala bahunya ditabrak keras oleh seseorang dari belakang.

Pemuda itu segera mengangkat kepalanya, memandang pada seseorang yang berani menabrak bahunya keras, hingga kedua matanya terbuka lebar kala sebuah senjata tajam sudah berjarak beberapa centi di depan wajahnya.

"Serahkan semua barang barang berhargamu padaku, nak!" Ucap pria yang menodongkan senjata.

Seokjin hanya meneguk ludah kasar, apakah dia sedang dirampok sekarang? Tapi apa yang harus dia serahkan? Dirinya saja tidak membawa apapun!!

"A... Aku tidak punya apapun ajusshi..... To... Tolong biarkan aku pergi" Ucap seokjin terbata dengan wajah yang sudah pucat.

Pria itu menatap pemuda di depannya dari atas hingga bawah, tampak pemuda yang sedang dia rampok itu berwajah tampan dan manis, memiliki tubuh proporsional, pakaian yang dikenakannya juga terlihat bagus dan mahal. Bohong jika dia bukan orang kaya.

"Kau tidak perlu membohongiku, cepat serahkan ponsel dan uangmu padaku!!!"

"Aku tidak berbohong, tolong biarkan aku pergi" Ucap seokjin lalu segera membalikkan badannya, berniat untuk kabur.

Tapi sayang, belum sempat kakinya membuat langkah, tangannya sudah di cekal dengan erat oleh pria itu, membuat seokjin yang ingin melarikan diri terhuyung kebelakang.

"Ck, mungkin aku bisa menjualmu saja" Ucap perampok itu.

"Tidak, lepaskan aku. Ku mohon lepaskan aku" Ujar seokjin ketakutan sambil berusaha melepaskan tangannya dari cengkraman kuat sang perampok.

Tapi bukannya melepaskan, perampok itu malah semakin mencengkram lengannya erat,menyeret pemuda itu untuk masuk ke dalam sebuah gang kecil yang gelap.

"TIDAK, LEPASKAN AKU. TOLONG!! SIAPAPUN TOLONG AKU!!" kalut seokjin sambil memberontak sekuat tenaga.

Tapi siapa yang bisa menolongnya di tengah hari yang sudah mulai menggelap dan di jalanan yang sepi ini?

Tidak ada.

Dirinya terus ditarik paksa untuk masuk ke dalam gang, dan disaat tubuhnya sudah hampir ditelan kegelapan gang itulah, tiba tiba

DUAK

Perampok itu tersungkur ke depan, hampir menabrak dirinya jika pemuda itu tidak segera melangkah mundur, senjata tajam sang perampok terlempar entah kemana. Seokjin hanya diam, tubuhnya masih bergetar ketakutan hingga sebuah suara menyambangi indra pendengarannya.

The Transmigration Of Badboy (kim seokjin) ENDحيث تعيش القصص. اكتشف الآن