10

343 47 5
                                    

Mata itu tertutup rapat, tubuhnya yang ramping terkulai lemas begitu saja, nafasnya sedikit memberat membuat orang yang tubuhnya di jadikan sandaran panik. Minhyun segera mengangkat tubuh seokjin ke punggungnya, darah itu masih saja mengalir membuat wajah pemuda tampan itu kehilangan ronanya. Dengan tergesa, Minhyun segera berlari ke uks dengan pikiran kalut.

Minhyun segera membuka kasar pintu ruang uks, membuat siswa yang sedang bertugas di sana tersentak kaget. Siswa dengan nametag Huang Renjun itu segera mendekati Minhyun dan membantu pemuda itu membaringkan seokjin di atas ranjang yang ada di sana.

"A.. Apa yang terjadi?" Tanya Renjun  tergagap.

Minhyun tak menjawab, dia segera berlari keluar uks untuk memanggil sehun di kelasnya, sedangkan Renjun yang menjadi petugas uks segera mengambil tisu untuk membersihkan darah yang mengalir dari hidung seokjin dengan telaten hingga darah itu akhirnya mau berhenti.

Renjun sedikit menekan pergelangan tangan seokjin, nadinya normal begitu juga nafasnya yang berhembus secara teratur, semua baik baik saja membuat pemuda itu bernafas lega.

"Seokjin-sshi, kau mendengarku?" Tanya Renjun sambil mencoba membangunkan seokjin.

"Seokjin-sshi?" Ucap pemuda itu lagi.

Jenner mulai mengerjapkan matanya perlahan, rintihan pelan masih terdengar saat kepalanya kembali berdenyut nyeri. Dia menatap ke sekitar, matanya yang kelam bersitatap dengan manik mata milik seseorang yang berdiri di samping ranjangnya.

"Seokjin-sshi, apa yang kau rasakan?"

"Pusing dan sedikit mual"

"Kau istirahatlah dulu, aku akan mengambil paracetamol" Ujar Renjun lalu segera keluar dari uks menuju ke koperasi sekolah karena paracetamol di sana sudah habis.
-
-
-
Mereka masih berada di sana dalam keheningan, tidak ada dari mereka yang akan memulai pembicaraan setelah kejadian barusan. Namjoon yang sebagai pelaku pelemparan bola hanya diam dengan pandangan kosong, terlalu terkejut akan apa yang dia lihat.

Taehyung yang masih berdiri di tempat semula hanya mendengus, kakinya dia langkahkan mendekati bola basket yang tergeletak begitu saja di sana, tangannya terulur mengambilnya.

"Apa yang akan kau lakukan taehyung-ah?" Tanya jungkook.

Taehyung hanya menyingrai "menyelesaikan permainan" Ucapnya lalu berlari ke arah ring dan memasukkan bolanya ke sana.

"Seokjin-sshi, welcome to hell" Ujarnya penuh kemenangan.
-
-
-
Minhyun mengetuk pintu kelas sehun dengan sedikit keras, ada perasaan tidak sabar ketika pintu yang tertutup itu tak kunjung terbuka. Dan ketika kesabarannya mulai menguap, pintu coklat itu terbuka, menampilkan seorang guru dengan wajah yang sudah sedikit keriput.

"Apakah kau ada perlu?" Tanya guru itu.

"Ne, saengnim, saya ada perlu dengan sehun sunbae" Ucap Minhyun sopan.

Guru itu mengangguk, lalu memanggil sehun untuk menemui Minhyun sedangkan dirinya melanjutkan pelajaran.

Sehun yang melihat Minhyun berdiri di depan kelasnya sedikit terkejut "ada apa?" Tanyanya.

"Seokjin tadi mimisan dan pingsan saat olahraga sunbae"

"Apa!? Bagaimana bisa?"

Akhirnya Minhyun menceritakan kejadian tadi, mulai dari seokjin yang ditantang oleh jungkook sampai namjoon yang sengaja melemparkan bola basket ke kepala seokjin hingga pingsan.

Sehun yang mendengar itu segera mengepalkan tangannya kuat, rahangnya mengeras, nafasnya menjadi memburu. Dengan langkah lebar, dia berjalan menuju lapangan basket, emosinya sudah memuncak hingga kepermukaan, dia masih bisa menerima jika ada orang yang menghina seokjin di depannya, tapi jika untuk menyakiti adiknya, tidak akan ada yang namanya belas kasihan.

The Transmigration Of Badboy (kim seokjin) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang