02

821 70 2
                                    

Nyhavn, 2006

Hvid Perle, adalah sebuah panti asuhan yang berada di kota Nyhavn, Denmark. Panti asuhan yang tak terlalu besar itu terlihat sangat sederhana, tidak seperti panti asuhan yang berada di Copenhagen, tapi walaupun begitu, Hvid Perle adalah sebuah surga bagi para anak anak terlantar. Seperti namanya, Hvid Perle bagaikan mutiara putih yang tak akan pernah tergantikan oleh para penghuni panti.

Saat itu musim gugur baru saja tiba, halaman panti yang senantiasa bersih kini di penuhi dedaunan coklat kekuningan bagaikan sebuah selimut tebal, setiap ada angin yang berhembus, daun daun pohon maple senantiasa berguguran mengikuti arus angin dingin yang menyapanya.

Di teras bangunan panti, tampak seorang bocah berumur 6 tahun sedang memandangi pohon maple yang kini mulai gundul, daun daun yang berguguran dari ranting merupakan sebuah pemandangan indah baginya.

"Jenner, kau sedang apa di sini?" Tanya seorang wanita paruh baya yang memakai sebuah appron berwarna hitam.

"Susan, bukankah musim gugur itu sangat cantik, aku suka melihat daun daun yang berguguran dari pohon maple itu" Ucap Jenner sambil menunjuk sebuah pohon maple yang sering kali dia pandangi ketika musim gugur menyapa.

Susan, wanita paruh baya itu hanya tersenyum, lalu memeluk Jenner lembut seakan akan Jenner adalah permata putihnya di panti ini.

"Susan, aku dengar kau sedang sakit? Sakit apa? Parah tidak? Aku tidak ingin susan meninggalkanku" Ucap Jenner sambil memeluk pinggang pengurus panti itu.

"Susan sehat sayang"

"Kalau begitu, susan tidak akan meninggalkan Jenner kan. Orang bilang kalau susan sakit parah, susan bakal ninggalin kami" Kata Jenner dengan wajah sedih.

"Jenner, dengarkan susan" Ucap susan sambil menyentuh pundak kecil Jenner, membuat anak itu menatapnya lekat "setiap makhluk yang bernyawa pasti akan mati sayang, begitu juga susan"

"Tapi susan orang baik, Tuhan pasti nggak bakalan bunuh susan" Ujar Jenner polos.

"Jenner, jika nanti susan pergi, Jenner harus bahagian ya, Jenner harus bisa melindungi teman teman di panti ini" Ucap susan dengan lembut sambil memeluk Jenner.

"Tapi susan jangan pergi ya, jangan pergi jauh jauh"

Susan hanya mengangguk dengan mata berkaca kaca, dia memeluk Jenner erat seakan tidak ada waktu lagi baginya untuk melakukannya. Ah, bukankah Tuhan sangat baik pada susan, di mana saat dirinya sudah hampir mencapai batas, ada Jenner yang bisa dia peluk seperti ini.

"Jenner, apakah kau percaya bahwa akan selalu ada kesempatan ke dua?"

🍁🍁🍁


Jenner kim, pemuda dengan paras tampan itu kini hanya diam memangku tangan sambil memandangi jalanan kota Seoul yang padat lewat kaca jendela mobilnya. Pikirannya berkelana sejalan dengan laju mobil yang semakin cepat, banner banner yang berdiri di sepanjang jalan dengan tulisan Hangeul membuat Jenner tersadar akan jalan hidupnya yang rumit.

Benaknya terus memutar memori dimana dirinya ditembak di sebuah gang sempit di kota Copenhagen, tapi dalam waktu sekejap dirinya sudah berada di Seoul, bersama dengan sebuah keluarga yang selalu memanggilnya dengan nama kim seokjin.

Mobil suv hitam itu terus melaju membelah jalanan, sedangkan di dalam mobil hanya ada keheningan, tidak ada yang berminat untuk memulai pembicaraan. Hingga akhirnya, manik mata Jenner menatap sebuah pohon maple di sepanjang tepi jalan, pohon yang bila daunnya gugur akan menjadi sangat indah baginya. Tak terasa setetes cairan bening keluar dari mata indahnya, pohon maple adalah saksi bisu dimana Jenner bisa merasakan pelukan orang yang dia sayang untuk terakhir kalinya.

The Transmigration Of Badboy (kim seokjin) ENDWhere stories live. Discover now