-duapuluh-

0 3 0
                                    

Sudah beberapa hari ini Bimbo jarang membalas pesan dari April. Bukannya dia sudah malas. Kadang Bimbo suka nggak sadar kalau ternyata April ngirim pesan.

Karena jarangnya Bimbo balas pesan April, tiba-tiba saja sikap cewek itu berubah saat berpapasan dengan Bimbo di koridor sekolah. Anehnya, Bimbo merasa resah dengan sikap April yang seperti itu.

“Lo ngambek ya?” tanya Bimbo. Tanpa sadar dia mengucapkan kalimat itu yang seharusnya tidak dia ucapkan pada seorang April yang jelas-jelas bukan siapa-siapa dirinya.

April hanya mengedikkan bahu, kemudian menghela napas jengah. “Kamu lagi kenapa, sih? Belakangan ini cuek banget.” Keluh April.

Bimbo memilin jemarinya resah. Tidak mungkin dia mengaku sedang ada masalah dengan pacarnya pada April. Cewek itu belum tahu soal Gista.

“Kalo lagi ada masalah, kamu cerita dong? Siapa tahu aku bisa bantu, Bim.” Ujar April, kemudian tangannya naik dan menepuk pundak Bimbo.

Jujur, sentuhan tangan April membuat gelenyar yang aneh di hati Bimbo.

“Aku kangen tahu sebenarnya makan bareng kamu di angkringan. Aku nggak bisa marah sama kamu, Bim.” Ungkap April.

Bimbo jadi serba salah.

“Nanti pulang sekolah makan nasgor angkringan lagi, mau? Aku dengerin cerita-cerita kamu, biar kamunya lega.”

Tak sadar, Bimbo mengangguk menyetujui permintaan April.

[end] SS (3) - SEBUAH NAMA DI HATINYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang