-sembilanbelas-

0 2 0
                                    

Sudah beberapa hari ini Bimbo jadi tidak nafsu makan. Dia kepikiran terus soal Gista. Dia membuat beberapa rencana untuk memperbaiki hubungannya dengan Gista agar seperti dulu lagi. Mungkin sebelum Bimbo mengaku-ngaku jika dirinya cowok keren yang dapat dengan mudah mendapatkan cewek.

Jujur. Lebih baik Bimbo LDR-an sekalian sama Gista tapi dia tetap setia, daripada dia harus menyakiti hati cewek itu meski Bimbo merasa senang karena dia mendapatkan cewek-cewek lain.

Menyesakkan.

Di kantin sekolah, Bimbo ditegur Reva.

“Dimakan kali baksonya, jangan cuman diaduk-aduk doang. Lo pikir lo bisa sulap bikin baksonya jadi beranak?” sembur Reva.

“Belakangan ini gue perhatiin lo banyak ngelamun, Bim. Lo lagi ada masalah?” tanya Luna.

Bimbo menggeleng, “Nggak. Gue cuman lagi proses diet aja. Gue mah gitu, kalau lagi diet suka kepikiran, soalnya kasian Bi Eti di rumah masakannya nggak ada yang makan.”

Luna dan Reva menatap Bimbo tajam, ingin mengunyah cowok itu hidup-hidup.

“Nggak lucu, Bim. Ngawur lo!” ujar Reva.

“Bukan ngawur lagi, Rev, si Bimbo mah udah stres gara-gara kebanyakan cewek!” sanggah Luna.

Bimbo tidak menanggapi. Tapi dalam hati dia membenarkan.

[end] SS (3) - SEBUAH NAMA DI HATINYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang