disturb

66K 4.9K 74
                                    

selamat membaca cug 💘!!

...

"Sakaaa, hari ini bolos yuk, temenin gue belanja baju dong, baju-baju gue udah agak sempit" Daisy menggoyang-goyangkan lengan Saka yang masih tertidur meski jam menunjukan pukul 07:15, ya Daisy sengaja tidak membangunkan Saka.

"magerr" gumam Saka lalu kembali melanjutkan tidurnya.

"ya udah gue berangkat sendiri aja, nanti gue bilangin ke bunda, tenang aja" ancam Daisy, dan benar saja detik itu juga Saka bangun.

"iya-iya, ngaduan banget si lo" cibir Saka, ia beranjak mandi untuk menuruti kemauan istrinya ini, ya sekalian bolos juga si.

"lo ada uang kaga ngajakin gue soping- soping?" Daisy menggeleng pertanda tak punya.

"kan lo suami gue, harusnya lo nafkahin gue, berati duit lo duit gue" Saka hanya menatap datar Daisy.

...

"udah sana, gue tungguin" Saka mendorong-dorong Daisy untuk masuk ke ruang ganti, setelah istrinya masuk Saka membuka ponselnya yang sedari tadi bergetar.

Gerry

adek gue nge drop, lo bisa ke RS fatimah kaga? dia gak mau makan kalau bukan lo yang suapin

otw

Setelah membalas pesan dari sahabatnya, Saka menuju kasir untuk memberikan ATM nya agar Daisy tidak kebingungan nanti.

"ini gue bayar buat cewe yang tadi berangkat sama gue, lo bilang aja ke dianya kalau gue ada urusan di rumah sakit fatimah" tanpa menunggu jawaban sang kasir, Saka pergi begitu saja karena ia cukup panik mendengar kabar bahwa Nara nge drop.

...

Daisy ikut menyusul Saka ke rumah sakit, ia sempat marah namun ketika kasir itu menjelaskan jika suaminya pergi ke rumah sakit ia jadi sedikit panik, apakah anggota keluarga mereka ada yang sakit?

Ia mencoba menghubungi Saka namun tidak ada jawaban, ia jadi semakin panik.

15 menit kemudian Daisy sampai di rumah sakit fatimah yang memang tidak jauh dari pusat perbelanjaan yang tadi ia datangi.

Daisy segera membayar taksi itu dan berjalan cepat mencari Saka meskipun Daisy tidak tahu Saka ada di ruangan mana.

Sudah 2 lantai Daisy datangi namun ia tidak menemukan keberadaan Saka, ia memencet tombol lift menuju lantai 3, berharap Saka ada di lorong ini, karena dirinya sudah cukup lelah.

"Isy!!" Daisy memandang lorong sebelah kanan, ada Abi, Celos, Ragas dan kedua sahabatnya yaitu Teresa dan Jenny.

Daisy pun menghampiri mereka.

"kalian ngapain di sini? mana masih pake baju sekolah, bolos kalian ya?" tanya Daisy, lagi-lagi Daisy tidak di ajak.

"adek Gerry biasa nge drop, lo juga bolos anjir ngapain ngomongin orang" cibir Celos membuat Daisy terkekeh kecil.

"o - oh gitu" paham Daisy, ia tahu pasti Saka di sini juga karena hal itu, ia ingat satu bulan lalu ketika Saka tidak mengantarnya check up lagi karena alasan Nara, alhasil Daisy pergi lagi bersama Abi.

Dan akhir-akhir ini juga, kedua sahabatnya lebih sering bersama Nara, hanya Sagara yang selalu ada di sisinya akhir-akhir ini, namun laki-laki itu belum tahu bahwa Daisy telah menikah dan hamil.

Mereka saling menyenggol lengan Celos dan menyalahkannya karena laki-laki itu mengatakan hal sebenarnya pada Daisy.

"ya udah gue balik bentar ya, titip salam buat Gerry sama adeknya" pamit Daisy meninggalkan mereka semua.

"lama-lama gada yang nganggep gue" batinnya.

...

Daisy tengah berada di rumah ibu kandungnya yang sekarang menjadi sangat sepi karena Aster sedang ada pekerjaan, sedangkan Kenzo tengah bermain game di kamarnya dengan remaja sepantaran Kenzo.

Daisy merebahkan dirinya sambil mengelus pelan perutnya, jujur saja ini menggelikan.

"pengin nginep di sini deh, kangen banget sama kamar ini" guman Daisy memejamkan matanya.

Hari sudah hampir sore, Daisy memutuskan memasak untuk Kenzo dan teman-temannya, ia berharap adiknya akan menyukai masakannya.

Daisy menuju kamar Kenzo untuk memanggil adiknya turun. Ia mengetuk pintu kamar adiknya dan tidak lama terbuka, namun yang Daisy temui adalah teman adiknya.

"eh tolong bilangin Kenzo suruh makan dulu ya, kamu juga pasti belum makan kan? makan sekalian ya, kakak udah masakin" ucap Daisy lalu kembali ke kamarnya untuk mengambil belanjaan yang tadi siang ia beli.

Daisy turun dan berpamitan pada Kenzo dan teman-temannya yang sedang makan masakannya membuat ia sangat senang.

.
.
.
🌼🌼🌼

vote yoww

paint without t [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang