issues

82.9K 5.8K 36
                                    

selamat membaca!!

...

Huekkk...huekk

Daisy menahan mulutnya lalu berlari menuju kamar mandi, ia memuntahkan semua cairan bening yang akhir-akhiri ini keluar dari mulutnya.

Rasanya berbeda sekali, jika kemarin-kemarin ia muntah ada Aster yang memijat tengkuknya, namun sekarang tidak ada, bahkan Saka masih terlelap dengan tenang.

"dasar gada akhlak, gatau gue lemes banget apa" umpat Daisy dalam batin.

"ck brisik banget si lo, ganggu tidur gue ah" Saka bangun dari tidurnya lalu memijat tengkuk istrinya dengan terpaksa.

"nyusahin" gumam Saka malas.

"kalau terpaksa gak usah bantu kali! bikin mood ancur tau ga" gerutu Daisy lalu pergi dari kamar mandi, meninggalkan Saka yang kebingungan, ia pikir Daisy orangnya tidak ngambekan.

Daisy beralih menyetrika seragam sekolahnya, untung saja jam masih menunjukan pukul 04:50, ia jadi bisa menyetrika sebentar dan turun membantu Berliana memasak.

"setrikain punya gue juga dong" Saka menaruh seragamnya di atas seragam Daisy yang sedang ia setrika membuat Daisy menggeram marah.

"nyusahin" ucap Daisy menirukan perkataan Saka tadi.

"apaan dah lo plagiat kata-kata gue, ga elit" cibir Saka sambil menoyor kepala Daisy.

Daisy tidak menjawabnya lagi, ia fokus dengan seragam mereka.

"ini gantung disana, gue mau turun" perintah Daisy namun Saka sibuk dengan ponsel di tangannya.

Daisy tak berbicara lagi karena mungkin Saka mendengarkannya, ia turun ke dapur untuk membantu Berliana memasak, meski hanya bisa memasak sedikit tapi Daisy kekeuh ingin membantu Berliana.

Dapat Daisy lihat, Berliana dan satu ART tengah memotong bahan-bahan memasak.

"pagii semuanya" sapa Daisy.

"pagii sayang" jawab Berliana sementara bi Atun hanya tersenyum mengangguk.

"kamu ngapain pagi-pagi gini udah bangun? gak ngantuk emang? nanti kan sekolah sayangg" peringat Berliana namun Daisy menggeleng sambil mencuci piring bekas semalam mungkin.

"tadi mual banget bun, mau tidur lagi kesannya gak sopan kalau ga bantu bunda, hehe" kekeh Daisy.

"ga bantu juga gapapa, lagian bunda ada bibi yang bantuin, oh iya kamu masih mual-mual ya? berapa bulan si usianya?" Daisy sempat kebingungan, ia pun tak pernah mengecek kandungannya ke dokter, tapi ia sudah telat mens sekitar 1 minggu lebih, jadi dapat diprediksi usia kandungannya adalah 2 mingguan.

"gatau bun, belum pernah aku cek, tapi perkiraan aku baru 2 mingguan si" jelas Daisy.

"nanti sore mau cek gak? bunda temenin juga boleh, nanti bunda bilang sama Saka" Daisy mengelap tangannya lalu menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Masa ia harus pergi ke dokter kandungan? apa kata orang-orang nanti? bocah SMA tapi sudah mengandung.

"boleh deh bun" jawab Daisy, ia tak enak menolak mertuanya.

...

Daisy sudah berada di kelasnya, namun ia tak melihat Saka di sebelahnya, padahal laki-laki itu berangkat bersamanya.

"Sy lo ada hubungan apa sama si Saka?" tanya Izzati, teman sekelas Daisy yang di gosipkan menjadi admin lambe turah.

"gada hubungan apa-apa, yakali" elak Daisy.

"ni orang apaan dah, tau ngobrol aja engga, dateng-dateng nanya gituan, mana si Tere sama Jenny belum berangkat" batin Daisy.

"tapi kok lo berangkat bareng dia?" Izzati sepertinya tengah mengorek informasi.

"oh tadi gue ketemu dia di jalan, terus dia maksa gue buat nebeng" Daisy berharap Saka tidak mendengar alasannya kali ini.

"oke deh" Izzati kembali ke tempat duduknya lalu mengetik sesuatu di handphonenya.

"ngapain tuh bocah?" Saka duduk disamping Daisy yang hanya diam, lebih baik Daisy diam jika tidak ingin digosipkan.

"bisu lo ya?" sindir Saka.

"brisik! lo pindah tempat duduk, gue gamau ada isu di antara kita" bisik Daisy namun Saka yang mungkin memang budek sepertinya tidak mendengar bisikan Daisy.

Tiba-tiba Saka mengenggam tangan Daisy membuat gadis itu terkejut, apa lagi saat Daisy ingin menarik kembali tangannya, Saka mengenggamnya lebih erat.

"lah anjir beneran pacaran?"

"tunangan kali? tuh ada cincin di jari mereka anjir"

"lah gue baru nyadar"

"fiks ini mah, ga nyangka Saka doyan yang gepeng kaya Daisy"

"lucu ya, dulu Saka benci banget sama Daisy, liat tuh sekarang"

.
.
.

🌼🌼🌼

vote ya brow

paint without t [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang