married

87.8K 5.9K 46
                                    

selamat membaca 😠😠💘💘!!!

....

Daisy dan Saka sudah terjalin dengan ikatan yang suci dan sakral sejak 30 menit yang lalu. Senyuman keterpaksaan terukir jelas di wajah Daisy.

Ia tidak pernah mengharapkan menikah seperti ini, apa lagi dengan Saka yang notabennya adalah orang yang selalu merusuhinya.

"selamat ya Isy!! gue ikutan seneng deh" Teresa dan Jenny memeluk sahabatnya dengan erat seakan tak ada hari esok.

"tapi gue gak seneng hehe" batin Daisy.

"makasih yaa broww" Mereka melepaskan pelukannya lalu turun karena teman-teman Saka juga ingin bersalaman.

"ini peluk juga kaya mereka tadi?" tanya Celos yang belum pernah pergi ke kondangan teman sebayanya, terakhir kali ke kondangan pun saat ia berumur 5 tahun, kalau sekarang-sekarang Celos hanya mengantar uminya kondangan, itu pun tidak ikut masuk, yakali ikut masuk.

"sabi juga, kita kan gak pernah meluk cewe ya Cel" ujar Gerry, cowo yang baru kembali dari German itu juga terkejut saat mendengar kabar bahwa sahabatnya akan menikah, apa lagi otw jadi bapak.

"woi buru anjing ngapain diskusi" sentak Abi karena kerabat yang lain juga menunggu di belakang mereka.

...

Daisy sudah pindah ke rumah Saka, sebelum itu terjadi drama antara Daisy dan Aster, berbeda dengan Kenzo, adik Daisy.

Kenzo terkejut mendengar kabar kakaknya, ia marah dan tidak menghadiri pernikahan Daisy, membuat gadis itu sedih karena sikap Kenzo menjadi dingin padanya.

"Saka ajak istri kamu ke kamar, udah malem ini" perintah Berliana pada Saka yang masih bermain game di depan rumah, sedangkan Daisy sudah menahan kantuknya di sofa.

"bentar bun," teriak Saka dari luar, cowo itu terus saja memijat hp seakan hp itu sakit pinggang.

"bentar?" Berliana datang dengan sapu kayu miliknya, kalau tidak di takuti begini Saka akan mengabaikannya.

"iya-iya ah" jengah Saka, kaki jenjangnya menghampiri Daisy yang sudah tertidur dengan kepala membungkuk.

Saka menoel-noel pipi Daisy agar gadis itu bangun dan itu berhasil.

"ishh, paansih" kesal Daisy, ia sangat tidak suka tidurnya diganggu.

"bangun pindah kamar" perintah Saka membuat Daisy mengangguk setengah sadar.

Daisy berdiri dengan lunglai, hampir saja ia jatuh, untung saja Saka menangkapnya.

"untung belum gue tinggalin, ngerepotin banget sih lo" guman Saka, ia segera menggendong Daisy, membawa gadis itu ke kamarnya dan merebahkan tubuh istrinya di ranjang.

"gak rela kalau si popi ditidurin orang" gumam Saka lalu ikut berbaring di sebelah Daisy, tak lupa Saka memeluk pinggang Daisy erat dan mengusap perutnya.

"masih ga percaya gue" gumam Saka sebelum ia menaruh kepalanya di dada Daisy dan tidur memeluknya.

"ahmmmm" gumam Daisy saat merasa tidurnya diganggu lagi, untung saja gadis itu tidak bangun.

...

Hari minggu ini sangat cocok untuk mengistirahatkan diri setelah acara melelahkan kemarin.

Berbeda dengan pasutri baru yang terus bercek-cok karena masalah sepele.

"ya kan lo bisa tidur jauh dari gue, lagian ranjangg gede make mepet-mepet segala" cibir Daisy, karena masih dalam pengawasan Berliana, ia jadi sedikit berani melawan Saka.

"dih orang lo yang mepet-mepet gue, gak inget lo semalem meluk-meluk gue? gue meluk lo? najis amat badan kurus gitu" balas Saka tak mau kalah.

"maksud lo apaan an--"

"oh lo gak percaya sama kata-kata gue? perlu gue pasang cc--"

"shut, diem, mending gue keluar"

Daisy mencoba bersabar menghadapi sifat Saka yang selalu ingin menang dan tak mau kalah.

Suatu saat nanti, Daisy berjanji akan membuat Saka tunduk padanya.

.
.
.
🌼🌼🌼

votment yu?! sm follow juga lah sabi

paint without t [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang