Sesampainya di lapangan, sehun dapat melihat mereka sedang mengobrol ria di sana, sesekali mereka akan tertawa tanpa beban seolah olah tak pernah terjadi apa apa, membuat sehun semakin geram.

Sehun segera berjalan mendekati keenam siswa itu, membuat mereka mengalihkan atensi kepada dirinya, tanpa mengucapkan apapun, sehun segera menarik kaos olahraga namjoon dengan kasar.

BUGH

Semua orang langsung terbeliak, dan segera membantu namjoon untuk berdiri sedangkan Minhyun segera berlari mendekati sehun yang masih menatap namjoon tajam.

"SEHUN-SSHI, APA YANG ADA DI OTAKMU HAH!?" Teriak taehyung.

"SEHARUSNYA AKU YANG BERTANYA, APA YANG ADA DI OTAK KALIAN HAH!!? DENGAN BERANINYA KALIAN MELUKAI ADIKKU!!"

taehyung tertawa hambar "adikmu yang bajingan itu pantas menerimanya!"

BUGH

Sehun memukul wajah taehyung keras, membuat pemuda itu terhuyung ke belakang.

"Adikku memang bersalah, tapi haruskah kau melukainya seperti itu!!?" Ucap sehun.

"HARUS!! AKU HARUS MELUKAINYA SAMPAI DIA BENAR BENAR MATI!!!"

"KAU BRENGSEK KIM TAEHYUNG, SEBELUM ADIKKU MATI, AKU YANG AKAN MEMBUNUHMU LEBIH DULU!!"

Taehyung tertawa terbahak bahak, matanya sudah memerah, menatap sehun nyalang "MAKA LAKUKAN HYUNG, BUNUH AKU SEKARANG, BIARKAN AKU MATI AGAR AKU BISA SELALU MENGHANTUI KELUARGA KALIAN!!"

"Kau.... "

"APA!! KAU TIDAK TERIMA JIKA AKU MENYAKITI SEOKJIN, TAPI PERNAHKAH KAU MEMIKIRKAN DIRIKU HYUNG!! MEMIKIRKAN PERASAAN KU KETIKA ORANG YANG KUSAYANG DIRENGGUT OLEH ADIKMU, KIM SEOKJIN SIALAN ITU!!!" Cukup sudah, taehyung benar benar meluapkan semua emosinya saat itu juga.

Jika seokjin lelah maka taehyung lebih lelah, jika seokjin tersakiti maka taehyung lebih sakit lagi.

Taehyung terdiam sebentar, matanya menatap sehun dengan kosong. Angin yang lewat berhembus sedikit menggoyangkan anak rambut pemuda tampan tersebut tanpa permisi.

"Selama seokjin masih hidup, aku tidak akan pernah berhenti untuk menyakitinya, bahkan jika dia akhirnya mati sekalipun, aku akan berdoa agar Tuhan memasukkannya ke dalam neraka!" Ujar taehyung lalu pergi dari sana diikuti teman temannya.

Sehun segera berjongkok, tangannya dia gunakan untuk menutupi wajahnya, bukan hanya taehyung, dia juga, dan mungkin semua orang yang terlibat juga lelah. Ini memang salah seokjin, tapi apakah hukuman yang Tuhan berikan untuknya masih belum cukup sehingga semua orang masih ingin menyakitinya juga.

"Taehyung-ah, tidak bisakah kau memaafkan adikku?" Gumam sehun pada angin yang menyapa wajahnya dengan lembut.
-
-
-
Taehyung berjalan dengan kepala menunduk, hatinya diselimuti rasa resah dan gelisah. Setiap langkah yang dia buat di atas lantai itu selalu mengingatkannya akan memori kelam yang tak akan pernah terlupakan, bahkan jika Tuhan mencabut nyawanya detik itu juga, peristiwa kelam itu masihlah tertanam dalam ingatan.

Teman temannya yang berjalan di belakang taehyung hanya mampu menatap pemuda itu nanar, mereka cukup tahu bahwa kata kata penghibur tak akan mempan untuk sekarang.

"Taehyung-ah" Ucap jungkook pelan.

Taehyung menghentikan langkahnya, dia berbalik menatap jungkook dengan wajah datar "pergilah ke uks dan obati lukamu" Ucapnya lalu kembali melangkahkan kaki.

Yoongi menepuk bahu jungkook pelan "obati dulu lukamu, kami akan menunggumu di kelas"

Jungkook hanya mengangguk, lalu pergi ke uks untuk mengobati luka di lututnya sebelum infeksi.
-
-
-
Jenner menatap keluar jendela dengan pandangan menerawang, dahan dahan pohon yang bergoyang menjadi tujuan utama dimana netranya terhenti. Benaknya mencoba merangkai sebuah perasaan asing yang menyelinap masuk disana tanpa permisi. Perasaan asing yang menyakitkan tapi tak dapat untuk ia jabarkan.

The Transmigration Of Badboy (kim seokjin) ENDWhere stories live. Discover now