Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Aroma semerbak khas obat obatan menusuk indera penciuman, kini di ruangan serba putih ini terdapat seorang cowok tengah terbaring lemah diatas brankar rumah sakit. Berada di salah satu ruangan VVIP membuatnya beristirahat dengan tenang tanpa ada gangguan dari pasien lain.
Ceklek
Suara pintu terbuka menampilkan sosok wanita paru baya dengan dress merah maroon nya yang membuatnya tampil seperti anak muda
"Hai sayang Mama dateng nih bawain kue cokelat kesukaan kamu" ucapnya sambil mendaratkan bokongnya di kursi samping brankar
Jihan mengusap lembut rambut putra kesayangannya itu "kamu bangun dong, nggak cape apa tidur terus, Mama kangen tau"
Sudah terhitung 3 hari semenjak kejadian naas itu Arga belum juga sadarkan diri, walaupun sebelumnya Arga sempat berada di ruangan ICU tetapi akhirnya Dokter menyatakan kondisinya sudah stabil hingga akhirnya Arga dipindahkan ke ruangan rawat inap VVIP ini.
"Shit! Mati aja Lo biar gue ngga ada saingan lagi" sumpah serapah seseorang dengan setelan serba hitam dibalik jendela ruangan Arga
Berbeda dengan Arga yang sampai saat ini masih belum siuman, Gerlan yang merupakan sama sama korban sudah sehat bugar bahkan kabarnya besok sudah diperbolehkan pulang.
Ia terduduk diatas brankar "Lan, gimana keadaan Arga sekarang?" tanyanya sambil memakan jeruk yang baru selesai ia kupas
Erland berdehem untuk menetralkan suaranya akibat terlalu lama diam "Masih sama kaya kemarin, belum siuman sama sekali" balasnya masih setia diposisinya yang bersandar di kepala sofa sambil mendongakkan kepalanya ke langit-langit ruangan
"Nanti kalo Gamma sama Rigen dateng kita ke ruangan Arga bareng bareng ya"
Hanya dibalas deheman oleh Erland, setelahnya terjadi keheningan diruangan itu