𝑺𝑯𝑹𝑮 | 18

242 69 22
                                    

"Tumben banget udah jam segini  putri tunggal belum nyampe rumah, biasanya juga udah, mana Dia nggak bawa kendaraan sendiri" cemas Ghina seraya menggigit jarinya sambil mondar mandir gelisah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tumben banget udah jam segini  putri tunggal belum nyampe rumah, biasanya juga udah, mana Dia nggak bawa kendaraan sendiri" cemas Ghina seraya menggigit jarinya sambil mondar mandir gelisah

"Hpnya juga nggak bisa dihubungi. Ayolah Sha jangan buat Bundamu khawatir begini" lanjutnya dengan menggenggam ponsel yang ia dekatkan ke telinga berulang kali

Ghina juga sudah berusaha menghubungi teman teman anaknya itu namun tak ada satupun dari mereka yang mengetahui keberadaannya, mereka pun ikut panik dan cemas karena hal itu.

•••

Dor...dor...dor...dorr

"Tolong! apa ada orang diluar?! Tolongin Gue! Gue kekunci didalem! Woyy!" teriak Shasa berharap ada orang yang mendengarnya

Waktu sudah menunjukkan pukul 16.02, yang artinya sudah 2 jam lebih ia berada di ruangan itu, hari juga sudah mulai gelap. Intensitas cahaya yang semakin minim membuat ruangan itu semakin pengap dan sesak.

Shasa sudah mulai terkulai lemas dan hampir pupus harapan namun ia tidak putus asa, ia terus mencari cara agar ia bisa keluar dari ruangan itu.

"Satu satunya jalan keluar supaya Gue bisa bebas dari sini adalah...." Shasa melirik jendela kaca yang berada di samping pintu

Shasa merapatkan bibirnya "Ok tidak ada pilihan lain, bisa tidak bisa Gue harus berhasil mecahin kaca itu. Bodo amat deh kalo besok Gue di BK karena mecahin kaca yang penting Gue berhasil keluar dulu" ujarnya dengan penuh tekad

Akhirnya ia mencoba mencari benda yang dapat ia gunakan untuk memecahkan kaca itu. Dengan keadaan ruangan yang remang remang ia berjalan dengan hati hati sambil meraba raba dinding disampingnya.

Ditengah tengah pencariannya tiba tiba ia merasa menabrak sesuatu.

"Eh apa nih?" celetuknya sambil meraba raba benda tersebut

Dilain tempat, Arga juga hampir putus asa mencari keberadaan Shasa, pasalnya ia sudah mendatangi beberapa tempat yang mungkin Shasa datangi tapi hasilnya nihil, bahkan dirumahnya pun tidak ada.

Arga membuang nafas berat "Kemana lagi Gue harus cari Lo?! Dirumah nggak ada, di cafe terakhir kita kunjungi juga nggak ada, nggak mungkin kan Lo masih disekolah? gusarnya "ehh tapi...?"

Ia menautkan kedua alisnya untuk memusatkan pikirannya "Tadi siang kata Cathreen Dia liat Shasa dijemput sama sopirnya tapi nyatanya pas Gue datengin rumahnya katanya Dia belum pulang, besar kemungkinan Cathreen bohongin Gue kan?! dia kan ambisius banget buat dapetin Gue, jadi bisa aja kalo misalkan Dia apa apain Shasa supaya Shasa nggak balik bareng Gue?" batin Arga dengan begitu teliti

Ditengah derasnya hujan ia terus mengendarai motornya dengan kecepatan sedang. Tiba tiba ia terlihat seperti sedang mencari cari tempat yang teduh untuk meneduh.

𝐒𝐡𝐚𝐫𝐠𝐚 || 𝐑𝐞𝐭𝐫𝐨𝐮𝐯𝐚𝐢𝐥𝐥𝐞𝐬Where stories live. Discover now