𝑺𝑯𝑹𝑮 | 06

377 194 89
                                    

"𝑱𝒊𝒌𝒂 𝒔𝒆𝒎𝒆𝒔𝒕𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒊𝒛𝒊𝒏𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒌𝒆𝒅𝒖𝒂 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒏𝒚𝒂, 𝒂𝒌𝒖 𝒃𝒂𝒌𝒂𝒍 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂𝒊𝒏 𝒃𝒆𝒕𝒂𝒑𝒂 𝒉𝒂𝒏𝒄𝒖𝒓𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒕𝒂𝒏𝒑𝒂𝒎𝒖"

𝓐𝓻𝓰𝓪𝓷𝓲𝓮𝓵 𝓒𝓪𝓵𝓿𝓲𝓷𝓸 𝓡𝓪𝓳𝓮𝓷𝓭𝓻𝓪

"Maksud Lo apa! Lo jangan coba coba mempermainkan gue ya!!" Arga berucap dengan tatapan menuntut penjelasan dari Morado

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maksud Lo apa! Lo jangan coba coba mempermainkan gue ya!!" Arga berucap dengan tatapan menuntut penjelasan dari Morado.

Morado menyeringai "Tenang Men, Gue nggak minta macem macem kok. Jadi gini...Lo tau cewek yang pindahan dari luar negeri itu kan?"

Arga tampak berusaha mencerna ucapan Morado "Shasa maksud Lo?"

"That's right" ucapnya sambil menjentikkan jari telunjuknya

"Jadi maksud Lo apaan, gue nggak kenal sama dia!"

"Yakin lo nggak kenal sama Shasa, kemaren kemaren gue liat Lo akrab sama dia"

"Ikut gue!" Paksa Arga setibanya di hadapan Shasa sambil mencengkram erat lengannya

"Apaansi Lo, sak-" "Lo yang apa apaan! jadi cewek ga bisa nepatin janji banget!!..." Arga tampak menjeda kalimatnya "Beruntung gue ketemu sama lo lagi jadi gue bisa ngasih lo pelajaran atas perbuatan lo tadi" lanjutnya lagi dengan rahang yang mengeras

Damn. Seketika tubuh Shasa menegang, kerongkongannya kering begitu mendengar ucapan yang keluar dari mulut Arga

"G-gue tadi ada urusan" kilah Shasa gugup

"Bilang aja takut!" tuduh Arga sambil menatap sinis

"Cih, buat apa gue takut sama Lo. Lagipula kapan gue janji sama Lo!" balas Shasa tak kalah sinis sambil menepis kasar cengkraman tangan Arga di lengannya

"Berani banget ya Lo sama gue, emang Lo siapa!" tandasnya

Tanpa pikir panjang Shasa langsung mengulurkan tangannya ke hadapan Arga "Kenalin gue Aveline Lecia Maheswara, biasa dipanggil Shasa, murid pindahan dari Britania High school" jelas Shasa beruntun dengan pedenya

~Shasa?~ seketika otaknya dipenuhi berbagai rangkaian skenario yang entah dari mana datangnya

"Woyy, pegel nih tangan gue" keluh Shasa karena jabatannya tak kunjung dibalas "heh Lo tuli" cibirnya lagi

Lawan bicaranya masih tak bergeming sama sekali "Sabar Shasa sabar, orang sabar rejekinya lebar" gumam Shasa sembari mengelus dadanya

"Gue cabut" ucap Arga tanpa dosa

"Heh mulutmu enteng bener kalo ngomong, maksud Lo apa tadi narik narik gue terus tiba tiba cabut gitu aja, punya otak gasi Lo" cecar Shasa

"Urusan kita belum selesai!" Tandas Arga sambil pergi meninggalkan Shasa

𝐒𝐡𝐚𝐫𝐠𝐚 || 𝐑𝐞𝐭𝐫𝐨𝐮𝐯𝐚𝐢𝐥𝐥𝐞𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang