"Susan, apakah ini yang dinamakan kesempatan kedua?"

Mobil suv yang ditumpangi Jenner dan keluarganya berhenti di sebuah mansion mewah milik keluarga kim, tampak mansion itu sangat besar dengan cat berwarna putih dan krem, di halaman depan juga terdapat sebuah air mancur dan taman yang dipenuhi oleh bunga mawar.

Jenner yang melihat betapa megahnya mansion keluarga kim hanya meneguk ludahnya susah payah, hei ini bahkan lebih besar daripada panti asuhannya di Nyhavn dulu.

Beberapa saat kemudian, pintu utaman mansion itu terbuka, menampilkan seorang maid perempuan yang berjalan sambil menundukkan kepala menuju ke arah Jenner yang masih berdiri melongo.

"Tuan muda seokjin, selamat datang kembali di rumah" Ucap maid perempuan itu.

"Ah... Ya, terimakasih" Ucap Jenner sedikit canggung.

"Anh ahjumma, tolong bawakan koper jinie ke dalam ya, kopernya ada di bagasi" Ucap nyonya kim "nah, seokjinie, ayo kita masuk sayang, kau masih butuh istirahat yang banyak" Lanjutnya sambil menuntun Jenner masuk ke dalam mansion diikuti tuan kim di belakangnya.

"SEOKJIN HYUNG" Teriak seorang pemuda saat melihat Jenner masuk ke dalam.

Pemuda itu langsung berlari menghampiri seokjin lalu memeluknya "akhirnya kau bisa kembali ke rumah hyung" Ucapnya.

Jenner segera mendorong tubuh pemuda itu untuk melepaskan pelukannya, sedikit risih dia di peluk dengan erat oleh seorang pria yang sama sama memiliki batang "kau siapa?" Tanya Jenner saat kembali melupakan nama pemuda yang pernah dia temui di rumah sakit waktu itu.

Pemuda itu mengerucutkan bibirnya kesal "aku adikmu hyung, namaku soobin. Ingat itu, aku tidak mau kau melupakan aku lagi!"

Jenner hanya mengangguk, lalu pandangannya dia fokuskan pada sebuah bingkai foto yang cukup besar terpajang di ruang tamu, foto itu menampakkan sebuah keluarga yang terlihat sangat bahagia, ada ayah, ibu dan ketiga putra mereka, sekali pandang saja orang orang akan langsung iri melihat keserasian mereka.

"Soobinie, kau antar hyung mu ke kamar ya, biar dia bisa istirahat" Ucap nyonya kim yang langsung mendapatkan anggukan dari soobin.

"Seokjin hyung, kamarmu ada di atas, ayo ikut aku" Kata soobin sambil menarik lengan Jenner untuk segera mengikutinya menaiki tangga menuju lantai atas.

Di lantai atas, soobin berhenti di depan sebuah pintu bercat hitam, di atas pintu tergantung sebuah plat yang terbuat dari kayu berbentuk persegi panjang dengan tulisan berwarna putih yang terlihat sangat mencolok.

"Seokjin hyung, ini kamarmu. Dan yang itu" Tunjuk soobin pada sebuah pintu bercat coklat yang ada di depan kamar seokjin "itu kamarku dan sebelahnya dengan pintu cat putih itu kamar sehun hyung"

Jenner hanya menganggukkan kepala, sedangkan matanya masih menatap tulisan yang ada di kamar seokjin, cukup menggelikan saat dia membaca tulisan itu 'kamar seokjin tampan'. Hem Jenner jadi penasaran seberapa tampannya wajah seorang kim seokjin itu, apakah lebih tampan dari dirinya?

"Hyung, aku ke bawah dulu ya, jika kau perlu apa apa tinggal panggil aku saja"

"Iya, aku mengerti"

"Kau masih ingatkan namaku?" Ucap soobin sambil memincingkan matanya.

"Tentu, kau Roobin kan"

"Namaku soobin hyung, astaga! Ingat hyung jangan sampai lupa lagi" Ucap soobin sambil menepuk jidatnya, gemas sekali dia dengan penyakit amnesianya seokjin ini.

Jenner hanya mengangkat bahu acuh, dia langsung masuk ke dalam dan menutup pintu. Kamarnya yang akan dia huni ini sangat besar, dengan satu ranjang king size, satu lemari baju ukuran besar, meja belajar, rak buku yang terbuat dari besi, meja rias dan satu set sofa.

The Transmigration Of Badboy (kim seokjin) ENDDonde viven las historias. Descúbrelo ahora