🍒 KAK ALEX! 🍒

En başından başla
                                    

"Permisi bu," ucap Ziva kemudian lalu mengikuti langkah Alex dan mencoba mensejajarkan langkah keduanya.

"Wahh, tampan banget anjir." Gumam Ziva tanpa sadar.

Alex tak menggubris, ia tetap menatap lurus kedepan.

"Kak Alex kelas berapa?" tanya Ziva.

Alex tak menjawab.

"Ziva tebak Kakak anggota basket ya? Terlihat jelas dari postur tubuhnya. Bagus banget,"

Alex tetap tak menggubris.

"Oh ya kak, Ziva boleh nanya. Pulang sekolah jam berapa kak? Dan masuknya jam berapa?"

Kuping Alex mulai gatel.

"Kak!" teriak Ziva tiba-tiba membuat Alex sedikit terperanjat kaget. Ia menatap gadis itu aneh.

"Kakak jawab pertanyaan Ziva dong, jangan diem aja." Kesal Ziva.

Alex menghela nafas panjang, "Masuk jam 07.45 dan pulang 15.00" jelas Alex kemudian melanjutkan langkahnya.

"Terus, kakak kelas berapa?"

Bruk...

Ziva menubruk punggung Alex karena cowok itu tiba-tiba berhenti.

"Auuu... Punggung kakak keras banget kaya besi. Pasti otot semua ya?"

Alex memutar mata malas. Lalu ia berjalan mendekati pintu kelas, dan mengetuknya.

Tok.. tok..

Seisi kelas langsung menoleh, beberapa sudah histeris melihat kehadiran Alex disana.

Alex berjalan masuk, karena memang tak ada guru yang mengajar disana.

"Ketuanya siapa?" tanya Alex tegas.

Felix mengangkat tangannya. "Saya kak."

"Pelajaran kalian apa?"

"Bahasa Inggris kak," sahut satu kelas. Padahal yang ditanya si ketua kelas.

"Pak James?"

"Iya kak," lagi satu kelas yang menyahuti.

"Bapak itu sakit, jadi nggak masuk. Kenapa nggak lapor ke guru piket?"

Semua langsung diam, terutama ketua kelas.

Alex menghela nafas, ia sudah tahu alasannya. Ini adalah tabiat umum murid agar kelasnya jamkos.

"Yang diluar, masuk!" panggil Alex. Ziva dengan langkah gentar memasuki kelas sambil tersenyum kikuk. Ia benar-benar gugup.

Alex mendudukkan diri di kursi guru, menatap Ziva yang terlihat sedikit gemetar. "Perkenalkan diri kamu," titahnya.

Ziva menatap Alex, lalu kemudian mengangguk.

"Baik kak," sahutnya lalu menarik nafas dalam-dalam.
"Halo semuanya! Perkenalkan namaku Sharaziva Tamara Puteri, pindahan dari SMA Awan. Senang bertemu kalian! Dan aku berharap kita bisa berteman dekat." Ucap Ziva ceria, ekspresinya berubah dari sebelumnya yang terlihat gugup.

Ide jahil langsung muncul di kepala Alex. "Untuk salam perkenalan, gimana kalau kita mendengarkan sebuah nyanyian?"

Semua langsung mengangguk setuju.

"Berhubung ini pelajaran bahasa Inggris, jadi nyanyikan lagu berbahasa Inggris." Lanjut Alex.

Ziva menatap cowok itu tak percaya. "Ziva nggak terlalu lancar berbahasa Inggris kak."

"Nyanyikan saja, yang lain pasti maklum."

"Hmm, kalau duet sama Kak Alex gimana? SETUJU?!"

I'll be your girlfriendHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin