13. Sejarah (Part 02).

23 8 0
                                    

Judul lagu multimedia : Huma Ahora ost. Money Heist.

🌠🌠🌠🌠🌠🌠

Sebelum subuh kami berempat sudah tiba di kediaman Aukai. Lagi. Pertemuan darurat dilakukan di ruang bawah tanah kediaman si walikota, yang ternyata merupakan tempat perkumpulan para Holy Knight di kota ini.

Kami duduk pada meja panjang kayu dengan total 14 kursi. Ada beberapa bagian masih kosong seperti disengaja. Jean dan Aaron juga telah tiba. Dan betapa kagetnya aku ketika (akhirnya) menyadari, kalau Vlad rupanya sudah menjadi bagian dari 'lingkaran' ini sejak masih muda, Arkin memberitahuku tadi.

Loah duduk di ujung meja sebelah kanan, sedangkan Vlad mengambil tempat di sudut satunya. Aku berada tepat di sisi kiri ayah Arkin, sementara Lea berhadapan denganku. Arkin di sebelah kiri ku. Dia di antara aku dan Jean.

Sebelum apapun ini dimulai, Loah menghubungi seseorang melalui panggilan video melalui tablet. Wajah Belinda muncul memenuhi layar. Bibiku jelas ketakutan sekaligus mencemaskan kondisiku, namun dia adalah Belinda Lexxus, sebisa mungkin tetap mempertahankan ketenangannya. Setelah memastikan aku baik-baik saja dia langsung memutus pembicaraan kami dengan berkata akan tiba di Muine sekitar 4 hari dari sekarang, selama itu dia meminta ku untuk terus bersama para anggota Holy Knight.

Sesudah perbincangan singkat kami, aku menunggu hingga seseorang bicara. Awalnya kupikir bakal Loah atau Vlad, namun Lea yang duduk di hadapanku berdeham keras satu kali. Mendongak menatapnya, bibirnya membuka. Aku langsung tahu melalui gelagatnya kalau inilah saatnya pelajaran sejarah dimulai.

❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️

Selalu ada awal dalam sebuah cerita, dan kali ini dibuka dengan seorang gadis bernama Hatea Alcatez. Dia adalah putri tunggal ketua suku Memaya, Agarom Alcatez dan Celia Walque.

Hatea lahir menjelang akhir abad ke-10, di dataran utara Amerika. Umurnya baru menginjak 16 tahun, ketika ia dengan mata kepalanya sendiri melihat orang tua dan separuh warga sukunya dibunuh secara biadab oleh orang-orang dari suku lain, yang iri serta membenci kecerdasan bangsa Memaya.

Kemampuan hidup berseleras suku Memaya memang menjadikan alam mau membagi kekuatannya. Namun, ketika itu kaum Memaya difitnah sebagai penganut ilmu hitam, padahal yang mereka lakukan hanya mempelajari tumbuhan dan lingkungan sekitar.

Kebencian mendalam Hatea saat itu membuat dirinya memilih bersekutu pada kuasa kegelapan demi kekuatan juga keabadian. Tidak hanya rela menyerahkan jiwa dan raga; Secara gelap mata Hatea bahkan menumbalkan perempuan suci anggota sukunya demi memenuhi permintaan si iblis.

Hatea baru akhirnya terlahir. Dengan sihir hitam miliknya, ia mampu menghabisi semua orang yang terlibat dalam pembantaian sukunya. Dendamnya berhasil terbalas.

Namun tindakan Hatea tidak dibenarkan oleh kedua Pamannya; Hezac dan Heluch Alcatez, adik kandung mendiang ayahnya. Hal ini menyebabkan suku Memaya terbagi menjadi dua kelompok.

Pengikut Hatea memutuskan mengikutinya melakukan perjalanan ke dunia bagian barat demi tujuan menyebarkan kuasa gelap, ini adalah syarat dari perjanjian antara Hatea dan iblis. Sisanya memilih bersama Hezac Alacatez, pemimpin baru suku untuk menyebrangi lautan menuju dunia timur.

Ketika menginjakkan kaki di daerah paling utara di benua Eropa, Hatea menyelamatkan seorang bayi perempuan dari tragedi perang saudara. Bayi itu dinamai Abigail, kelak akan menjadi pengikutnya paling setia.

[COMPLETED] Nefertiti Trilogy (Book #01 : Midnight Sun). Where stories live. Discover now