11. Horse from the Hell (B).

20 6 0
                                    

     Sejarah singkat dari kuda terkutuk ini:

     Menurut sebuah buku yang ditulis seorang pendiri Magisterium, Abberelus Louch, berjudul The Gate of Hell.Kuda  dari neraka konon merupakan tunggangan para iblis ketika mereka keluar ke muka  bumi.  Saat masa-masa perang di zaman dark age berlangsung.

    Dikatakan juga, sekali mereka  melihat ke arah manusia, tak  peduli lawan atau kawan akan  langsung dijadikan target, dikejar, hingga bisa mereka tangkap, lantas dicabik-cabik  hingga  tewas. Senjata  pemusnah paling ampuh. Dan hanya para iblis yang dapat mengendalikan mereka.  

    Kini, kuda itu sudah terlanjur  melihatku. Memincingkan  sepasang mata merahnya, kaki depannya l berderap di lantai, hidungnya mendengus, terlihat marah seakan aku baru saja memukul pantatnya atau apa.

    Sebagian diriku yakin kalau binatang neraka tersebut pasti punya alasan kenapa bisa berada di sini. Di dalam sekolahku. Malam ini. Bukannya aku terlalu percaya diri, namun aku yakin alasannya adalah. Karena aku. Dia pasti mencari ku. Entahlah. Anggap saja aku overthink dalam jenis paling buruk. 

     Kuda itu sudah mulai bergerak. Semakin mendekat. Aku berusaha keras untuk fokus serta meluncurkan  sebuah mantra. 

     "Morst Cei!".

     Angin dingin berembus  kencang, disertai badai  hujan  salju. Dalam sekejap, separuh  lorong telah berubah menjadi arena bermain ice skating. Kuda  itu jatuh terjengkang akibat  terpeleset, separuh  badannya tampak membeku.

     Aku segera memanfaatkan momen tersebut untuk  melarikan  diri. Aku baru  sampai di tikungan lorong  ruang guru ketika telingaku kembali menangkap derap langkahnya.

    Astaga! Bagaimana mahluk itu bisa keluar dari zona membeku buatan ku?!.

     Kepalaku berpikir keras. Mencari  ide. Kemudian aku berpaling dan merapal mantra lain.

    "Warrow heza".

     Seketika puluhan panah  meluncur dari segala penjuru  ruangan, menembaki mahluk tersebut, mengurungnya ke dalam sebuah gelembung raksasa berwarna biru. Seharusnya dia bakal tenggelam di dalamnya.

    Semestinya.

    Namun sekali lagi. Masalahnya dia bukanlah mahluk biasa.

    Lagi-lagi mantraku hanya  berfungsi untuk sesaat pada mahluk tersebut, karena nyala  api dari tubuh kuda neraka berubah menjadi badai berbentuk naga dan mampu memecahkan seluruh gelembung embunku.

     Aku sudah berada di lobi  sekolah ketika si kuda  memuntahkan bola api dari  dalam mulutnya, dengan sigap  aku berhasil menghindar, namun api justru menyambar,  mengenai segala penjuru  sekolah, menyebabkan  benda-benda terbakar.

     "Efir!".

    Aku mulai mengeluarkan mantra secara panik.  Dari tanganku energi api terlempar, mengenai kuda neraka tersebut. Tapi....
  
     KESALAHAN!.

     Bukannya terbakar, kuda  tersebut malah menelan  serangan apiku dan  membalikkannya padaku.  
Kali ini aku terlambat menghindar. Kakiku  terkena  kilatan energi berwarna merah tersebut. Sakit dan perih tak  tertahankan menyebar melalui  pembuluh darah mencapai dada. Spontan bibirku memekik, aku jatuh terjungkal ke atas lantai ubin keramik.

     Namun kuda itu semakin mendekat saja, sehingga aku memaksakan diriku untuk berdiri dan terus berlari,  sementara si kuda jahanam ini terus menerus melempari ku serangan bola api yang keluar dari dalam mulutnya.

[COMPLETED] Nefertiti Trilogy (Book #01 : Midnight Sun). Where stories live. Discover now