🌙ㅣ13. Keluarga Baru? Rumit

127K 13.5K 76
                                    

''Menghindar terkadang bisa membuat tersesat, tapi bisa juga menjadi pilihan yang tepat''

"Lo ngapain di sini dodol?" Alzero menoyor kepala Alvano yang sedang berdiri mematung di depan pintu toilet, raut wajahnya terlihat serius sekali, apalagi setelah para gadis keluar dari sana membuat beberapa orang bergidik ngeri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo ngapain di sini dodol?" Alzero menoyor kepala Alvano yang sedang berdiri mematung di depan pintu toilet, raut wajahnya terlihat serius sekali, apalagi setelah para gadis keluar dari sana membuat beberapa orang bergidik ngeri. Takut Alvano akan melakukan hal yang aneh-aneh.

"Nyari Bulan! Bukannya gue disuruh lo buat nyari dia?!" Alvano berujar tak santai, sementara satu tangannya mengusap-ngusap kepalanya.

"Terus kenapa lo di sini?" telunjuk Alzero menunjuk pintu toilet, lalu menatap Alvano dengan tatapan mengintimidasi.

"Siapa tau 'kan Bulan ada di sana? Gue udah nyari ke mana-mana tapi kalau ke toilet cewek belum. Mana berani gue masuk." Padahal sebenarnya Alvano tinggal masuk saja, karena ia juga pernah langsung masuk. Hanya saja sekarang gengsinya masih tinggi karena ada beberapa gadis di sana.

Alzero mengembuskan napasnya kasar saat mendengar jawaban yang terlontar. Ia kembali menoyor kepala Alvano. "Mikir bego! Suruh siapa kek buat manggilin Bulan di sana. Buat apaan lo cuman diem di sini?! Sampe kapan lo mau nunggu?!"

Kening Alvano mengerut, sebelum akhirnya cengirannya terlihat. "Oh iya, gak kepikiran."

Alzero memutar bola matanya malas. Saat seorang gadis keluar dari toilet, ia menyuruhnya untuk kembali ke dalam dan memanggil nama Rembulan, dan langsung dituruti gadis itu. Namun saat keluar, gadis itu hanya sendirian dan kepalanya langsung menggeleng. Semua bilik di toilet siswi kosong, itu artinya Rembulan tidak ada di sana.

"Andai aja lo gak tidur mulu!" Alzero melangkahkan kakinya dengan kesal, menjauh dari Alvano.

Sekarang mereka berdua sedang mencari Rembulan, karena sehabis bel pulang tadi Alvano ketiduran dan Rembulan sudah tidak ada di kelas. Gadis itu tampak sedang menjaga jarak dengan Alzero, juga Alvano, termasuk Alderion. Tadi pagi mereka semua kalang kabut karena Rembulan sudah tidak ada di rumah. Beruntungnya, satpam melapor pada Anggara jikalau Rembulan sudah berangkat ke sekolah.

"Mungkin dia udah pulang," tebak Alvano seraya menguap. "Beneran deh gue masih ngantuk."

Alzero mendengkus. "Sekali lagi lo nguap, gue suapin bola pongping ke mulut lo."

"Pingpong, bukan pongping."

"Terserah."

Langkah kaki mereka berdua kini tertuju pada parkiran, di sana hanya tinggal beberapa mobil dan beberapa motor murid saja yang tersisa, sebagian besar sudah meninggalkan area sekolah. Wajar saja, sudah lima belas menit sejak bel pulang berbunyi.

Berbeda dengan Alzero yang berbelok ke kanan menuju mobilnya, Alvano berbelok ke kiri menuju motor yang masih terparkir rapi di tempatnya. Lelaki itu melihat seseorang sedang duduk di motor sebelah motor milik Alvano.

4 Brother'z | Open POTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang