C H A P T E R 20

174 113 816
                                    

Obesity, Is Me!
_
_
___

C H A P T E R  20

"Stop dulu 'lah anying, gue capek." Bonny memegangi kedua lututnya, dengan nafas yang ngos-ngosan.

"Baru lima puteran Bon, elah." Rega memandangi Bonny seakan meremehkan.

Bonny menajamkan matanya seketika. "Lo enak, badan lo kecil kek bocil. Lah gua?"

"Makanya, lo jogging, biar badan lo kecil," balas Kino.

"Udah, udah," lerai Alex dari belakang. "Lo kalo mau istirahat, istirahat dulu aja. Kita lanjut lagi."

"Cuma Bang Alex emang." Bonny nyengir lebar. "Sana huss! Balik jogging lagi."

"Hidih, gembul!" Kino sempat menjitak kepala cowok itu, sebelum lanjut kembali berlari.

Bonny berdecak kecil, lalu berjalan ke kursi panjang taman. Memperhatikan teman-teman yang lari menjauh. Mereka jelas sekali mencolok diantara orang-orang yang berada di taman.

Tujuh cowok itu berjejer berlari kecil dengan tawa yang tidak terhenti, heboh. Selalu memancing perhatian dimana pun mereka berada.

Alex, si ketua dari Antrex itu adalah sosok paling dewasa diantara mereka. Maskulin, selalu tercap pada dirinya. Walau kadang-kadang tingkahnya berubah kayak anak kecil kalo lagi ngambek.

Sandy, si Playboy Antrex ini jelas selalu tebar pesona. Kalo kata Sandy, sih, "Gue kicep dikit aja, cewek-cewek bisa aja berjejer buat gue." Memang orang yang kelewat pede kalo di deket cewek.

"Jangan sombong dulu, gue senyumin cewek lo bisa aja mutusin lo." Kata-kata sombong ini seharusnya tepat dengan pembawaan Ody yang nyablak, si kang Gamon di Antrex ini kalo lagi senyum emang manis banget.

Galuh, cowok dengan badan tegap dan raut wajah yang selalu datar, hanya kadang mengangkat alis pertanda tak paham. Yang kalo dipanggil cuma nyaut "Hmm." doang, persis seperti tokoh utama di cerita-cerita roman picisan yang selalu sukses buat cewek-cewek nahan teriak hanya dengan memainkan rambut hitamnya. Memamerkan jidatnya.

Rega-Regi, twins. Tapi kelakuannya nggak ada twins-twinsnya. Rega si bobrok, dengan segala tingkahnya yang kadang di luar nalar. Dan Regi, yang sifatnya sebelas dua belas dengan Galuh, hanya katanya dia itu jenius, beda dengan Galuh yang ganteng doang tapi otaknya kosong. Keduanya, punya pesonanya sendiri-sendiri di mata cewek-cewek.

Dan Kino, cowok humoris yang punya gummy smile. Nyablak dengan semua lawakannya, katanya, pengin jadi playboy kayak Bang Sandy, cuma emang yang dia modusin kelewat high class, jadi susah. Padahal, banyak cewek yang jelas ngantri dibelakangnya.

Jujur, Bonny pernah sekali saja merasa iri pada mereka. Hanya saja rasa iri itu langsung lenyap begitu saja, sesaat setelah Bonny mengerti persahabatan mereka begitu erat tanpa mengenal bagaimana wajah dan perawakan seseorang di Antrex. Mau mereka ganteng juga gak bakal lepas dari ejekan jika mereka sedang bercanda bersama. 

Dan Bonny gak pernah dengerin ucapan orang tentang dirinya, atau pendapat seseorang tentang perbedaannya dan anak-anak Antrex yang signifikan dalam bentuk tubuhnya.

"Aku bisa jelasin, Yon, dia bukan siapa-siapa aku!"

"Apalagi, sih, Pris? Jelas-jelas gue liat lo pegangan tangan tadi!"

Lamunan Bonny terhenti ketika mendengar teriakan itu. Dia menoleh ke belakang, menemukan dua orang beda jenis kelamin berseteru hebat, dengan si gadis yang sudah menutup wajah menangis.

Obesity, Is Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang