C H A P T E R 4

148 88 466
                                    

Obesity, Is Me!
_
_
_

Notes : CHAPTER 1 SAMPAI 8 FLASHBACK, SATU TAHUN YANG LALU
_
_
_____

C H A P T E R  4

Ilma menatap pantulan dirinya di cermin, lalu mencebikkan bibir melihat bentuk tubuhnya sendiri. "Padahal udah pake korset, tetap aja keliat gendut."

Cewek itu menggerai rambutnya, lalu menyelipkan jepitan rambut sebagai langkah terakhir.

"Ilma."

Suara itu membuat Ilma menoleh, menemukan Dirga yang sedang tersenyum melihat ke arahnya. "Cantik banget adek gue," ujarnya, lalu berjalan ke arah Ilma.

"Boong banget," balas Ilma, meraih tangan Dirga untuk menggandengnya. "Nanti jangan tinggalin gue, ya, Bang."

Dirga terkekeh, sambil membenarkan letak tangan Ilma, untuk membuatnya nyaman. "Kayak anak kecil aja lo."

"Ya, pokoknya gue nggak mau sendiri," decak Ilma, lalu menuruni tangga perlahan.

"Iya deh, iya."

Syukur-syukur Ilma mau diajak ke pesta seperti ini. Biasanya cewek itu selalu menghindar.

"Anak Mamah cantik banget," ujar Yuri setelah melihat Ilma sampai ke depannya. Dia lalu tersenyum kecil, memegang bahu Ilma lalu mengusap pelan rambut putrinya itu.

"Tau tuh Mah, masa tadi Dirga dibilang boong waktu Dirga muji dia."

Ilma tersenyum paksa. "Mamah juga cantik."

"Iyalah, kalo mamah nggak cantik Papah kamu nggak bakal nikahin Mamah." Yuri tertawa, sambil menutup mulut, anggun. 

"Mamah tuh." Ilma ikut terkekeh pelan. Memasuki mobil, bersama Mamahnya di kursi belakang. Sementara Dirga duduk di depan, mengemudi.

"Oh, iya dek, nanti di sana ada Thalia juga. Keluarganya juga di undang,"

Ilma mengerjapkan mata dengan wajah berbinar. "Beneran, Bang?"

"Beneranlah."

Ilma tersenyum senang. Thalia itu pacar Dirga selama beberapa bulan ini. Cewek itu selalu baik padanya. Ilma bahkan sudah menganggap dia kakaknya sendiri.

"Baik-baik sama Thalia, calon kakak ipar lo tuh."

Ilma memutar matanya. "Iyalah, lagian, kak Thalia juga baik sama gue." Ilma lalu menyelipkan kepala di sela-sela kursi depan, mendekatkan diri ke arah Dirga.  "Emang Bang, lu mau serius banget sama Kak Thalia?"

Dirga itu playboy. Kalo pacaran paling bertahan nggak sampe sebulan. Yang paling awet sama Thalia ini.

Tidak mendengar jawaban, Ilma jadi melirik Yuri di sebelahnya. Kemudian mengernyit saat Mamahnya itu malah tersenyum.

"Jangan bilaaang ...." Ilma menggantung kalimatnya, menoleh lagi ke arah Dirga. "Lo mau lamar kak Thalia?"

Dirga tersenyum kecil, lalu mengangguk membuat seruan senang keluar dari Ilma. "Gitu dong Bang, seneng banget gue dengernya."

"Mamah juga seneng pas Abang kamu bilang mau lamar Thalia. Anaknya baik, kan."

Ilma mengangguk setuju, membayangkan bagaimana dia tinggal serumah dengan Thalia. Pasti menyenangkan.

_
_
_

"Wow wowwww, auranya mancar, sakit mata gue liatnya." Rega menaikkan tangan untuk menutup matanya saat melihat Bonny keluar dari kamarnya.

Obesity, Is Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang