CHAPTER 22

281 47 0
                                    

Five POV

Setelah dilempar oleh Luther secara tiba tiba. Five dengan cepat berteleport dan mendarat di luar gedung.
" Kapan monyet itu belajar bertarung licik" Gumam Five
Tiba tiba terdengar suara tembakan dari atap gedung. Five dengan cepat mendongak dan melihat seseorang yang tidak asing yaitu Lila. " Brengsek" Gumamnya

Lila terlihat berlari pergi dan Five mengikutinya dari belakang secara diam diam. Setelah beberapa lama, gadis itu terlihat masuk kedalam sebuah gedung, Five mengikutinya dan berteleportasi masuk mendarat dibelakang Lila. " Apa tujuanmu, Wanita Gila?" Tanya Five dengan sinis
Lila berbalik. " Siapa peduli? Katamu jika bertemu, kau akan membunuhku" Jawab Lila
" Aku ingat" Ucap Five
" Ayolah, Pembual Besar" Ucap Lila menantang. "Ayo kita selesaikan ini" lanjutnya
" Baik" Jawab Five langsung berteleport kebelakang Lila
Namun gadis langsung menendangnya kemudian berlari. Five dengan cepat bangkit berlari mengejar dan berteleport ke hadapan Lila. Pertarungan mereka berlanjut dan berlangsung sengit hingga gadis itu melakukan sesuatu yang membuat Five kebingungan. Lila seperti melakukan teleportasi seperti Five.
" Sudah puas Five?" Tanya Lila
Five tidak ingin kalah dan langsung mengambil sebuah balok kemudian berteleport kedekat Lila namun gadis itu sudah tidak ada sehingga Five hanya mengenai sebuah kotak berisi saklar bertegangan listrik. Sementara Lila sudah berada di belakang Five dan bersiap untuk menendangnya namun laki laki itu menangkis dan memukul Lila hingga terhuyung kelantai. Five dengan cepat menginjak leher Lila dengan kakinya.
" Kau lebih hebat dari dugaanku" Ucap Lila
" Dan kau sangat biasa" Jawab Five dengan smirknya. "Kau bisa keluar sekarang" lanjutnya meneriaki seseorang.
Mendengar itu, seorang wanita keluar dari persembunyiannya yang sedari tadi menyaksikan pertarungan mereka yaitu The Handler. Ternyata Five sudah menyadari bahwa kehadiran Lila ada hubungannya dengan wanita tua itu.
" Bagus" Ucap The Handler berjalan mendekati mereka. " Kau mengetahuinya" lanjutnya
" Tidak sesulit itu" Jawab Five. " Dia berkelahi seperti kalian, antek Commission" lanjutnya
" Tidak masalah, kita di sini. Bersama lagi" Ucap The Handler. " Aku harus bertanya... Kau merindukanku bocah tengik?" Lanjutnya
Five tidak menjawab dan hanya menatap The Handler dengan tajam kemudian menatap Lila yang tertawa mengejeknya.

Y/n POV

Sementara itu, Setelah membeli taco bersama Alisson, Klaus dan Vanya. Y/n dan yang lain pergi ke salon yang dikelola Alisson untuk bersantai atau sekedar berbincang bincang. Y/n hanya duduk diam di salah satu kursi. Vanya sibuk dengan dirinya sendiri sementara Alisson dan Klaus sibuk mengobrol sambil Alisson merawat rambut laki laki itu.
" Berani-beraninya pria itu. Satu kesalahan dan dia siap perang. Maksudku, tak kenal siapa aku? Tidak, Ray, kau jelas kenal aku siapa. Kau cuma tak mampu menghadapi. Aku melindunginya" Oceh Alisson menceritakan percakapannya dengan suaminya pada y/n dan yang lain.
" Dari apa?" Tanya Klaus
" Akhir dunia, misalnya" Jawab Alisson
" Apa dunia akan berakhir dalam enam hari?" Tanya Vanya
" Terakhir kali, ya, dan kita lakukan semua ide Five untuk menghentikannya" Jawab Alisson sambil menyisir rambut Klaus
Klaus menurunkan kakinya dari atas meja beranjak berdiri. " Hei, aku baru ingat, bukankah Five mengatakan sesuatu pada y/n sebelum kita melompat di tempat ini?" Tanyanya. " Tidakkah kalian juga penasaran dengan itu?" Lanjutnya
" Really Klaus?" Tanya y/n salah tingkah
" Oh yeah, aku juga baru ingat" ucap Alisson
" Apa yang Five katakan?" Tanya Vanya
" Dia mengatakan sesuatu yang sangat sangat diluar dugaan" Jawab Klaus. " Biar ku ingat" lanjutnya mengingat
" Cmon guys stop it" Ucap y/n
" Oh dia mengatakan seperti ini. ' Y/n aku tidak tahu ini akan berakhir seperti apa jadi aku akan mengatakannya sekarang. Kurasa aku menyukaimu'. Persis seperti itu katanya" Ucap Klaus mencontohkan kata kata Five.
" Dan itu terdengar sangat dramatis seperti dalam film film romantis" Lanjutnya mengejek
" Jadi Five dan y/n punya hubungan yang spesial?" Tanya Vanya
" Tidak. Tidak seperti itu Vanya" Jawab y/n
" So y/n, apa kau sudah menjawab pernyataan saudaraku yang brengsek itu?" Tanya Klaus
" Cmon guys itu bukan apa apa. Kami bahkan belum pernah membahasnya kembali" Jawab y/n
" Jadi sekarang kau berada dalam hubungan tak berstatus?" Tanya Klaus
Mendengar itu, y/n tidak menjawab dan hanya mengangkat bahunya tak tahu.
" Itu menyedihkan" Ucap Alisson
" Aduh, bagaimana denganmu Nona 'Luther adalah kekasihku' " Ucap Klaus berpindah menggoda Alisson
" Kami belum pernah berciuman" Jawab Alisson
" Ya, tapi kalian saling menatap mesra satu sama lain selama pubertas, sarapan,
dan segala macam" Ucap Klaus
" Bukankah kita semua saudara, atau?" Tanya Vanya
" Yah, secara teknis..." Jawab Alisson duduk di kursi
" Secara teknis?, Jika kau harus
menggunakan kata 'secara teknis' maka kau sudah dalam masalah" Ucap Klaus
" Oke, bisa kita fokus?" Tanya Alisson
" Maksudku, jelas kita tak selamatkan
dunia malam ini, tapi mungkin, setidaknya kita bisa selamatkan pernikahanku" Lanjutnya
" Tidak!, Tidak, karena itu adalah hal mustahil" Ucap Klaus. " Siapa di ruangan ini yang paham tentang hubungan? Dia?" Lanjutnya menunjuk Vanya
" Kenapa denganku?" Tanya Vanya
" Terlibat cinta rahasia dengan juragan peternakan" Jawab Klaus
" Namanya Sissy" Ucap Vanya
" Yang merupakan kemajuan dari dambaan hati sebelumnya, si Pembunuh Berantai" Lanjutnya menyinggung tentang Harold Jenkins
" Apa?" Tanya Vanya bingung
" Nanti" Jawab Alisson
" Sementara itu, aku mendambakan..." Ucap Klaus. " prajurit yang secara teknis belum kutemui, dan Luther jatuh cinta pada saudarinya" lanjutnya
" Oke, sekali lagi, kami tidak sedarah" Jawab Alisson bersikukuh
" Hadapilah, hubungan jangka panjang
paling sehat di keluarga ini adalah saat Five meniduri maneken itu" Ucap Klaus.
" Maaf mengatakan ini y/n tapi itu kenyataan" lanjutnya menatap y/n
Y/n mengangkat kedua bahunya dan menengadahkan tangan dengan ekspresi tidak perduli dengan fakta itu. " Aku tidak mengatakan apa apa" Jawab y/n
" Satu-satunya hal yang diketahui Umbrella Academy tentang cinta...adalah cara mengacaukannya" Ucap Klaus mengangkat tangannya yang memegang minuman.
" Bersulang" lanjutnya
" Bagaimana kalian mengatasinya?" Tanya Vanya
" Apa?" Jawab Alisson
" Semuanya. Perjalanan waktu, melihat arwah orang mati, kiamat" Ucap Vanya
" Aku biasanya suka teler" Jawab Klaus duduk dikursi. " Allison membohongi dirinya" lanjutnya.
Mendengar itu Alisson merasa kesal dan menendang kursi kearah Klaus namun tidak mengenainya.
" Y/n menyibukkan dirinya dengan mengekor i Five kemana mana" Lanjut Klaus
" Itu tidak benar" Ucap y/n menyela
" Dan kau memendam semua emosimu dalam-dalam sampai kau meledak" Ucap Klaus menatap Vanya
" Ya, aku sangat tak ingin begitu lagi" Ucap Vanya
" Waktumu enam hari, Nona" Ucap Klaus
" Apa yang harus kita lakukan dalam enam hari?" Tanya Alisson sambil bercermin
" Pesta?" Jawab Klaus
" Entahlah. Akan kukatakan perasaanku pada Sissy. Aku tak mau berahasia" Ucap Vanya
" Ya" Ucap Klaus membenarkan
" Ya" Timpa Alisson
" Itu bagus" Ucap y/n
" Ya, kau benar karena jika semua jadi kacau balau, setidaknya aku sudah jujur pada suamiku" Ucap Alisson berdiri
" Apa artinya aku harus menghadapi kultusku?" Ucap Klaus. " Aku benci perpisahan kelompok. Itu sebabnya aku berhenti mengencani kembar" lanjutnya
Vanya mengangkat kedua tangannya.
" Keluarga ini luar biasa" ucapnya
" Ya, benar" Ucap Klaus berdiri menghampiri Alisson.
" Oke, jangan terburu-buru" Ucap Alisson
" Kemarilah, kalian" Ucap Klaus memanggil y/n dan Vanya untuk bergabung
" Ayo" Ucap Alisson sambil berdansa dengan Klaus
" Kemarilah" ajak Klaus
Mendengar itu y/n dan Vanya hanya tersenyum lalu bangkit dari kursi menghampiri mereka dan berpelukan
" Aku sayang kalian" Ucap Vanya
" Teman-teman! Aku suka lagu ini" Ucap Alisson bergegas menaikkan volume radio

Y/n dan yang lain berjoget ria mendengarkan lagu yang diputar radio tersebut sambil memainkan alat alat salon hingga lelah.

Five POV

Kembali pada Five. Laki laki itu masih berada ditempat yang sama bersama dengan Lila dan The Handler.
" Instingmu bagus" Ucap The Handler
" Kau tahu, menaruhnya di RSJ, memanfaatkan saudaraku yang bodoh, itu cerdas" Ucap Five yang masih menginjak batang leher Lila.
" Ya, tapi buah tak jatuh jauh dari pohonnya" Ucap The Handler menatap Lila

Five menoleh menatap The Handler kebingungan " Dia..." Ucap Five me
" Putriku" sambung The Handler. " Ya. Dan dia satu-satunya, jangan sampai kau hancurkan tenggorokannya" Lanjutnya
Mendengar itu Five melepaskan injakannya dengan terpaksa sedangkan Lila langsung bangkit menghampiri dan menatap Five. "Aku akan menikmati membunuhmu suatu hari nanti" Ucapnya
" Lila, Sayang,  bisa beri kami waktu sebentar?" Tanya The Handler pada Lila
" Ya, orang dewasa perlu bicara" Ucap Five
Lila memutar bola matanya dan pergi meninggalkan The Handler dan Five. Tak lupa ia membuat sedikit keributan dengan melemparkan sebuah benda ke lantai
" Apa maumu?" Tanya Five mendekati The Handler
" Kau suka musik jaz, Five?" Tanya The Handler
" Lebih baik kujilati pemarut keju" Jawab Five.
The Handler tertawa mendengar jawaban Five. " Musik jaz itu seperti wanita cantik. Rumit, emosional, dan sulit dinikmati. Ia tak serta-merta memberi begitu saja, kau harus berupaya" ucapnya sembari berjalan mengelilingi sekitar ruangan dan kembali menghampiri Five
" Kuharap omonganmu ada intinya" Ucap Five
The Handler berdiri di hadapan Five dan mengangkat kedua tangannya. " Di bawah kepemimpinanku, Commission akan terdengar seperti..." Ucapnya tersenyum sumringah.
" musik jaz" lanjutnya
" Bagaimana dengan dewan direksi?" Tanya Five
" Di sanalah peranmu" Jawab The Handler mencolek hidung Five dengan genit
" Tidak. Tidak" Jawab Five menolak
" Sebagai ganti pembunuhan dewan, aku bersedia mengeluarkanmu dan keluargamu dari lini waktu ini dan kembali ke tempat asalmu di 2019" Ucap The Handler sambil berjalan kebelakang Five
Five berbalik menatap The Handler.
" Bagaimana dengan PD III yang akan dimulai beberapa hari lagi?" Tanya Five
" Setelah kau dan saudaramu pergi, perang akan hilang" Jawab The Handler
" Lalu kiamat saat kami kembali ke 2019?" Tanya Five lagi
" Itu juga" Jawab The Handler
" Aku ingat kau memberitahuku bahwa kiamat itu harus terjadi, bahwa itu seharusnya terjadi" Ucap Five
" Saat itu aku hanya mengikuti atasan, tapi setelah aku memimpin..." Ucap The Handler berjalan kebelakang Five dan bersenandung seperti musik Jazz sambil menggoyangkan tubuhnya. " kita bisa improvisasi..." Lanjutnya
" Musik jaz" Ucap Five
The handler kembali berjalan ke hadapan Five. " Tepat" Ucapnya
Five berjalan menjauhi The Handler sambil memegang kepalanya frustasi. " Bagaimana dengan dewan direksi?" Tanya Five berbalik menatap The Handler." Tak ada yang tahu siapa mereka" lanjutnya
" Benar. Tapi tiap kuartal tahun fiskal, mereka berkumpul untuk rapat dewan" Jawab The Handler
" Di mana?" Tanya Five
" Pertanyaannya kapan. Mereka bertemu suatu waktu di masa ini, tapi tempatnya selalu berganti. Lokasi dan tanggal pasti dari rapat dewan ini adalah rahasia yang dijaga paling ketat di Commission" Jawab The Handler
" Tapi kau tahu lokasinya, bukan?" Tanya Five
" Mungkinkah aku mahir di bidangku jika aku tidak tahu? Jawab The Handler berjalan mendekati Five
Mereka saling tatap sejenak. " Aku butuh mempertimbangkannya" Ucap Five berjalan menjauh
The Handler kembali mencolek hidung Five.
" Baik. Tapi ingat, kiamat sudah dekat, dan melihat keadaannya, hanya aku pilihanmu" Ucap The Handler
Mendengar itu Five menghentikan langkahnya dan menoleh. " Bukan hanya kau" Ucap Five berleportasi pergi.

Mystery Inside Me (TUA X Y/N Collins As You)Where stories live. Discover now