CHAPTER 18

298 47 1
                                    

Author POV

Suara pekikan ban mobil terdengar jelas menandakan laju mobil yang berhenti. y/n, Five dan Diego sampai di sebuah gedung yang gelap bertuliskan perusahaan manufaktur D.S. Umbrella.
Five turun dari mobil " ini dia" Ucapnya
" D.S Umbrella. Ini dia" Ucap Diego
Mereka berjalan mendekati pintu masuk namun tiba tiba Five berhenti. Y/n yang sedari tadi berjalan beriringan dengan laki laki itu kini mendahuluinya. Y/n yang menyadari Five sudah tidak berada disampingnya langsung berbalik menatap laki laki itu bingung. " Hey, you ok?" Tanya y/n
" Yeah, aku tidak apa apa" jawab Five kembali berjalan menyusul y/n dengan wajah sedikit gelisah.  " Hanya..." Lanjutnya menghela napas 
" Berapa lama kau tidak bertemu ayah?" Tanya Diego yang mengetahui alasan kegelisahan saudaranya itu.
" Sekitar 45 tahun" Jawab Five dengan pandangan menelurus kedalam gedung
" Itu pasti berat" Ucap Diego berusaha membuka kunci pintu dengan alatnya
" Ya memang" Ucap Five bersandar dibalik pintu masuk gedung yang masih terkunci. " Kau tahu, Saat aku terjebak dimasa depan. setiap hari suaranya selalu terngiang di kepalaku" Lanjutnya
" Apa katanya?" Tanya Diego
" 'Aku sudah bilang' " Jawab Five.
" Well, jika ayah disini. Dia belum pernah bertemu denganmu jadi dia tidak akan berkata begitu padamu" Jawab Diego
" Dia akan menemukan cara" Jawab Five
Tangan Diego masih sibuk berusah membuka kunci pintu. Ia tiba tiba berhenti dan menatap Five kemudian y/n secara bergantian dengan tatapan yang sulit dipahami. " Anyway, aku penasaran. Apa kalian sudah memperjelas hubungan?" Tanya Diego
" Apa maksudmu?" Ucap y/n yang berbalik bertanya
" Oh, kalian belum membahasnya kembali?" Tanya Diego menatap Five. " Selalu saja lari dari sesuatu" lanjutnya bergumam
Five yang tidak tahu harus menjawab apa dalam situasi canggung itu langsung berteleportasi masuk dan membuka pintu.
" Butuh bantuan?" Tanya Five sarkas sambil memegang gagang pintu untuk menahannya.
" Aku harus ingat itu" Gumam Diego berjalan masuk.
" Akan lebih baik jika kau lakukan sedari tadi" Ucap y/n berjalan masuk
Mereka masuk kedalam gedung gelap itu. Tak ada tanda tanda keberadaan orang lain. Five menyalakan lampu namun hanya berkedip dan mati. Benar benar seperti gedung yang terbengkalai.
" Shit" Gumam Diego. " Kurasa ayah tak suka dekorasi rumah" lanjutnya
" Ini seperti kedok" Ucap Five.
" Kedok untuk apa? Tanya Diego
" Entahlah" Jawab Five
" Well, aku ke kiri" Ucap Diego berjalan ke sebuah lorong disebelah kiri. " Teriaklah jika kalian dalam masalah" lanjutnya
" Cmon y/n" Ucap Five berjalan masuk ke sebuah ruangan yang berlawanan dengan Diego
Five dan y/n berjalan mengendap endap sambil memeriksa setiap sudut " tetap didekatku ok"  Ucap Five pada y/n
" Itu yang sedari tadi kulakukan" Jawab y/n
Five membuka pintu salah satu ruangan yang ada disana. Dia menarik y/n berdiri tepat dibelakangnya untuk melindungi gadis itu jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan. Five mulai menyalakan lampu dan melihat beberapa Mannequin yang tergeletak diatas sofa. Melihat itu, Five menjadi lebih penasaran dan bertanya tanya " Ayah sedang mengerjakan apa?" Gumam Five.

Sementara Diego, dia memasuki sebuah ruangan dan memeriksa berkas berkas berdebu yang tergeletak di atas meja. Tiba tiba ia mendengar suara pekikan pintu yang terbuka. Dia berlari kearah suara itu dan melihat punggung seseorang berjubah hitam serta bertopi yang baru saja keluar. Diego mengejarnya dan terjadilah perkelahian hebat.

Kembali pada Five dan y/n, mereka masuk kedalam ruangan lain dan memeriksa beberapa berkas. Mereka terus mengacak acak hingga Five menemukan sebuah undangan pertemuan milik Reginald.
" Apa itu?" Tanya y/n melihat undangan tersebut.
" Sepertinya undangan pesta pertemuan" Jawab Five kemudian mengambil undangan itu dan memasukkannya kedalam kantong seragamnya.

Tiba tiba mereka mendengar suara kebisingan dan bergegas berbalik kesumber suara. Five kembali menarik tubuh y/n untuk bersembunyi dibalik badannya. Dia menggenggam tangan gadis itu sambil berjalan mengendap endap untuk memeriksa penyebab suara. Tak lama keluar seekor simpanse kecil dari sebuah ruangan gelap. Five menatap simpanse itu kemudian berjalan mendekatinya dan berjongkok " Pogo" Ucapnya.
" Little pogo?" Tanya y/n yang juga berjongkok disamping Five
" Yeah" Jawab Five. " Tak apa apa kawan" lanjutnya pada Pogo dengan senyum menenangkan.
Y/n perlahan lahan mengulurkan tangannya untuk menyentuh wajah Pogo. Pogo menerima sentuhan lembut gadis itu dengan baik." Hai pogo. Senang bertemu denganmu lagi" Ucap y/n
" Senang bertemu denganmu " Ucap Five yang juga berusaha untuk memegang wajah Pogo namun simpanse itu tiba tiba agresif dan  mencakar leher Five kemudian berlari melompati jendela.
" You ok?" Tanya y/n melihat Five memegangi lehernya kesakitan
" Y...yeah" jawab Five. "Diego!, Diego!" Teriak Five memanggil Diego
Mereka berdua meninggalkan tempat itu dan mencari Diego namun tidak menemukan sosoknya. Y/n dan Five memutuskan untuk kembali ke rumah Elliot.

Mystery Inside Me (TUA X Y/N Collins As You)Where stories live. Discover now