CHAPTER 3

865 108 0
                                    

AUTHOR POV
Sekarang, 2019...

    Sudah 30 tahun sejak Sir Reginald Hargreeves berhasil mengadopsi 7 anak "berbeda". Anak anak itu kemudian dirawat dan dilatih menjadi superhero oleh Sir Reginald di sebuah Academy yang dinamakan The Umbrella Academy.
   
  Anak nomor 1 diberi nama Luther Hargreeves. Dia sekarang sedang menjalankan misi di bulan. Anak nomor 2 diberi nama Diego Hargreeves yang saat ini sibuk bekerja dikantor polisi. Anak nomor 3 diberi nama Allisson Hargreeves, saat ini dia sibuk menjadi aktris. Anak nomor 4 diberi nama Klaus Hargreeves, keluar masuk tempat rehabilitasi karena kecanduan obat obatan adalah kesibukannya. Anak nomor 5 diberi nama Five Hargreeves yang saat ini menghilang tak tahu keberadaannya setelah 17 tahun lalu memaksa untuk melakukan time travel. Anak nomor 6 diberi nama Ben Hargreeves. Anak malang yang mati muda selama misi dan yang terakhir anak nomor 7 diberi nama Vanya Hargreeves yang saat ini sibuk menjadi penulis sekaligus bermain biola.
  
  Sudah beberapa tahun mereka terpecah. Anak anak ini sudah tidak lagi tinggal bersama di Academy dan hidup dengan kehidupan mereka masing masing. Mereka tidak lagi menjalankan misi seperti dahulu.

TUA POV

   Malam itu Vanya yang baru saja pulang dari latihan biola, sedang berada dijalan saat melihat kabar di televisi bahwa ayahnya, Sir Reginald meninggal dunia. Dia kemudian dengan cepat menuju ke Academy.
 
  Pagi tiba, vanya akhirnya sampai. Dia menatap luar Academy yang penuh dengan kenangan bisa dibilang tidak indah. Vanya berjalan masuk. Dia bertemu dengan ibu robotnya, Grace. Binatang yang bisa bicara, Pogo dan saudara saudaranya yang lain kecuali Five dan Ben.
  
  Selang waktu berlalu, mereka mendengar keributan dihalaman Academy. Mereka lalu keluar dan melihat ada sebuah cahaya biru besar seperti sebuah portal. Mereka kebingungan dengan hal itu. Tiba tiba dari portal itu keluar seorang anak laki laki yang tidak asing bagi mereka. Ternyata dia adalah anak nomor 5 yang sudah lama menghilang, Five Hargreeves.
" Apa kalian juga melihat nomor 5 kecil atau hanya aku?" Tanya Klaus
" Shit" ucap Five setelah menelusuri tubuhnya yang kembali seperti anak usia 13 tahun

  Mereka akhirnya masuk ke dalam akademy.
Mereka menanyai Five berbagai macam pertanyaan. Akhirnya Five menjelaskan bahwa dia selama ini terjebak dimasa depan. Five mengatakan bahwa dia terjebak disana selama 45 tahun dan baru bisa kembali sekarang setelah melakukan kesepakatan namun nasib sial menimpanya ketika dia melakukan kesalahan kecil dalam perhitungan sehingga sekarang dia kembali terlihat seperti anak 13 tahun di usia 58 tahun.
 
Percakapan selesai. Five pergi meninggalkan yang lain. Tak ada kata sapa atau menanyakan kabar. Begitulah Five. Anak laki laki itu dingin dan memiliki ego tinggi sehingga sikapnya sulit dimengerti oleh saudaranya namun sebenarnya dia adalah seseorang yang peduli dan perhatian.

  Five memasuki kamar lamanya, ia mencari baju ganti dilemari dan tentu saja isinya hanya seragam bekas yang sama seperti yang ia kenakan sekarang. Five mengambil salah satu seragam dan memakainya kemudian turun kelantai bawah. Dia terlihat menatap foto lamanya yang masih terpajang diatas perapian ketika Vanya menghampirinya.
" Senang melihat ayah tidak melupakanku" ucap Five yang menyadari kedatangan Vanya berbalik.

  Vanya hanya terdiam menatap saudaranya itu. Dia tidak tahu harus berkata apa. Saudaranya yang sudah menghilang selama 17 tahun kini berdiri dihadapannya. Mereka saling tatap cukup lama hingga akhirnya Five kembali berbicara
" Aku sudah membaca bukumu" ucap Five
" Kutemukan diperpustakaan yang masih berdiri" sambungnya. Five memberi jeda sebentar kemudian melanjutkan kata katanya
" Menurutku sangat bagus, semua sudah dipertimbangkan. Benar benar berani, membuka rahasia keluarga. Pasti itu berjalan baik" ucapnya lagi
" Mereka membenciku" jawab Vanya
" Banyak hal lebih buruk yang bisa terjadi" ucap Five
" Seperti yang terjadi pada Ben?" Tanya Vanya
 
  Mendengar itu, Five terdiam sejenak. Dia memang tidak ada disaat nasib buruk itu menimpa salah satu saudaranya namun ia tahu bahwa saudaranya Ben sudah tidak lagi bersama mereka didunia ini.
" Was it Bad? Tanya Five pada vanya
 
  Mendengar pertanyaan Five, Vanya hanya mengangguk membenarkan. Suasana kembali menjadi hening.
 
  Tak lama, mereka berenam bersama dengan Grace dan Pogo berkumpul dihalaman belakang untuk mengadakan pemakaman ayah mereka. Pemakaman yang sunyi, benar benar hanya dihadiri oleh mereka saja, hal ini tentu saja karena ayah mereka seorang penyendiri. tidak punya teman dan kerabat lain.
" Apakah ada yang ingin bicara? Tanya Pogo. Semua masih diam
" Baiklah, Dengan segala hormat. Sir Reginald Hargreeves membuatku
menjadi aku yang sekarang. Aku berhutang selamanya padanya. Dia guruku sekaligus temanku" lanjut Pogo
" Dia meninggalkan warisan yang rumit..." Ujar Pogo terpotong
" He was a monster" ucap diego memotong
" Dia orang jahat dan ayah yang lebih buruk. Dunia akan lebih baik tanpanya" lanjut Diego
" Diego!" Tegur Allisson memberi tanda diego untuk berhenti, namun bukannya berhenti, Diego semakin melanjutkan kata katanya
" My name is Number 2. Kau tahu kenapa?. Karena ayah kita tidak ingin bersusah susah untuk memberi kita sebuah nama. Dia membiarkan ibu yang melakukannya" lanjut Diego
" Ada yang ingin makan?" Tanya Grace
" Tidak bu" jawab Vanya pada Grace
" Dengar, jika kalian ingin menghormatinya silahkan, tapi setidaknya jujurlah bahwa ia pria seperti apa" lanjut Diego semakin menjadi jadi
Mendengar itu, Luther yang tadinya diam akhirnya buka suara.
" Kau harus berhenti bicara" peringatan Luther pada Diego
" Kau.." ucap Diego berbalik menatap Luther. " Dari semua orang, seharusnya kau ada dipihakku Number One" lanjut Diego
" I'm warning you!" Jawab Luther semakin emosi
" Setelah semua yang dia lakukan padamu?, Dia mengirimmu sejauh mungkin!" ucap diego berjalan mendekati Luther
" Diamlah Diego" jawab Luther dengan emosi yang semakin memuncak.
" Itu karena dia sangat tidak ingin untuk melihatmu" lanjut Diego sambil menunjuk nujuk Luther

  Luther yang sudah tidak bisa menahan amarahnya langsung melayangkan pukulan pada Diego. Mereka saling melayangkan pukulan. Tidak ada yang ingin berhenti.
" Boys, stop this once!" teriak Pogo
" Hentikan!" Teriak Vanya
" Pukul dia" teriak Klaus bersemangat

  Melihat itu, Pogo berbalik berjalan pergi sedangkan yang lainnya masih menonton. Tidak ada dari mereka yang mau melerai keduanya.
" I don't have time for this" gumam Five sambil berjalan pergi

  Pekelahian Luther dan Diego berlanjut dan semakin sengit. Mereka benar benar bertarung sekuat tenaga sampai sampai menghancurkan patung Ben
" And there is Ben statue" ucap Allisson yang juga berjalan pergi.

  Kini disana hanya menyisakan Klaus, Vanya dan Grace. Pertarungan masih berlanjut. Diego kemudian mengeluarkan sebuah pisau kecil. Vanya yang melihat itu berteriak
" Diego, don't!" Teriak vanya

  Diego tidak memperdulikan teriakan Vanya dan tetap melempar pisau itu  hingga menggores lengan Luther. Luther yang menyadari itu kemudian menutupi lengannya dan berjalan pergi meninggalkan mereka tanpa sepatah kata. Perkelahian selesai
 
  Begitulah suasana pemakaman Reginald, bukannya tangis sedih dan haru akan kepergiannya, melainkan perkelahian.

Mystery Inside Me (TUA X Y/N Collins As You)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن