CHAPTER 21

312 50 2
                                    

Five POV

Setelah mengacaukan pesta pertemuan, Five kembali ke rumah Elliot bersama y/n dengan perasaan kesal dan emosi. Ia langsung masuk kekamar tanpa menghiraukan gadis itu. Five berjalan mondar mandir kemudian duduk ditepi kasur. Tiba tiba ia tersadar bahwa tadi sikapnya cukup kasar pada y/n.
Five menghela napas karena merasa menyesal telah memperlakukan gadis itu seperti tadi padahal y/n hanya ingin membantu. Tadi ia benar benar dikuasai oleh perasaan emosi dan melampiaskannya pada y/n yang tidak bersalah.

Tanpa pikir panjang ia segera beranjak keluar kamar untuk meminta maaf pada y/n dan berharap gadis itu akan memaafkannya. Ia tidak mau hubungannya dengan y/n menjadi buruk karena kebodohannya. Bagi Five gadis itu adalah orang istimewa dalam hidupnya.

Y/n POV

Dia dan Five kembali ke rumah Elliot setelah mengacaukan pesta pertemuan Majestic 12 tanpa hasil. Setibanya di rumah Elliot, Five langsung berjalan masuk ke kamar tanpa mengucapkan sepatah kata pada y/n. Laki laki itu terdengar membanting pintu dengan cukup keras membuat y/n sedikit terkejut.

Gadis itu hanya menghela napas dan membiarkan. Ia tahu bahwa Five sekarang pasti sedang diselimuti dengan emosi dan tak ingin diganggu. Y/n kemudian mengambil kotak obat dan duduk di sofa untuk mengobati luka dibibirnya sendiri. Tak lama, Diego datang menyusul mereka
" Dimana Five?" Tanya Diego duduk didepan y/n
" Di kamar, sepertinya tidak ingin diganggu" Jawab y/n sambil mengobati lukanya
" Dia merajuk ya. Seperti anak kecil saja" Ucap Diego
Y/n menatap Diego yang datang sendirian . " Dimana Lila?" Tanyanya
" Pergi. Seperti perintah Five" Jawab Diego
" Kau baik baik saja?" Tanya y/n
Diego menghela napas. " Yeah, Mungkin memang seharusnya seperti itu" Jawab Diego. " Kau butuh bantuan dengan itu?" Lanjutnya menawarkan bantuan untuk mengobati luka y/n
" No need. Lagipula hanya luka kecil" Jawab y/n
" Oke then. Aku ada dikamar jika kau membutuhkanku" Ucap diego beranjak meninggalkan y/n

Setelah kepergian Diego, tiba tiba Five juga datang dan langsung duduk di samping y/n.
" Biar ku bantu" Ucapnya mengambil obat yang ada ditangan y/n
Five mengusapkan obat itu dibibir y/n dengan lembut. Sesekali gadis itu meringis karena perih membuat Five semakin melembutkan sentuhannya. Suasana menjadi hening, Wajah mereka saling berhadapan dengan jarak yang sangat dekat menyebabkan y/n bisa memperhatikan wajah laki laki itu dengan seksama. " You ok?" Tanya y/n
" Yeah, btw aku minta maaf karena sudah bersikap kasar padamu. Tadi aku benar benar kehilangan kendali, kau pasti sangat marah" Ucap Five sambil masih mengobati bibir y/n
" Jangan khawatir tentang itu. Aku mengerti" Ucap y/n
Mendengar itu, Five menghentikan kegiatannya dan menatap y/n. " Thanks" ucapnya sambil tersenyum hangat

Author POV

Y/n menatap Five dan hanya membalas dengan senyuman. Mata mereka saling bertemu. Tiba tiba suasana diantara mereka berubah menjadi romantis. Five memajukan wajahnya secara perlahan ke wajah y/n. Gadis itu yang tidak tahu harus berbuat apa langsung menutup matanya dan menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya namun tinggal beberapa centi lagi bibir Five mendarat di bibir gadis itu, terdengar teriakan Diego yang membuyarkan momen tersebut.
" Segeralah tidur jika kau sudah selesai y/n!" Teriak Diego
" Shit" Gumam Five kesal menarik kembali wajahnya menjauhi wajah y/n
Y/n langsung berdiri dengan perasaan salah tingkah dan canggung. " Uh kurasa aku akan tidur sekarang" Ucapnya. " Night Five" lanjutnya berjalan menjauhi Five secepat mungkin.

Y/n POV

Keesokan harinya, y/n bangun. Ia langsung mengingat kejadian semalam, y/n masih merasa canggung dan tidak tahu bagaimana harus menghadapi Five. Ia keluar dari kamar dan berusaha untuk bersikap seperti biasanya.
" Hai guys" Sapa y/n pada Five dan Diego yang sudah terlihat sibuk di dapur
" Bagaimana lukamu?" Tanya Five
" Sudah mengering" Jawab y/n kemudian berjalan menghampiri mereka. " Oh hi Luther, aku tidak tahu kau ada. Kapan kau datang?" Lanjutnya bertanya pada Luther yang sudah sibuk memasak sesuatu
" Hi y/n. Aku datang sejak semalam" Jawab Luther
" Benarkah?, Lalu kenapa kami tidak melihatmu?" Tanya y/n
" Well, semalam aku datang mencari kalian tapi aku hanya mendapati Elliot. Kami bersenang senang sedikit dan mabuk lalu akhirnya tertidur pulas" Jawab Luther
" Kedengarannya kalian sudah akrab satu sama lain" Ucap y/n. " So, ada apa kalian sudah berkumpul pagi pagi?" Lanjutnya
" Aku tak paham. Mereka terus membuntutiku" Ucap Diego sambil berjalan mondar mandir
" Tunggu, siapa?" Tanya Y/n sambil menuangkan segelas air
" Para sosiopat Belanda itu" Jawab Diego
" Mereka orang Swedia, Bodoh. Penembak bayaran disewa untuk membasmi kita sebelum kita merusak lini waktu ini" Jawab Five
" Tapi kenapa sekarang?" Tanya Diego berbalik menatap Five. " Maksudku, aku baik-baik saja selama tiga bulan sampai kau muncul" lanjutnya
" Ya, aku di sini selama setahun dan tak ada yang macam-macam denganku" Timpa Luther
" Bahkan jika itu salahku, yang ternyata bukan, kita hanya punya enam hari sebelum kiamat dan saat kita nyaris menjangkau Ayah adalah di jalan masuk konsulat" Ucap Five
" Itu...tak sepenuhnya benar" Ucap Luther menerawang
" Apa maksudmu?" Tanya Five
" Aku menemuinya" Jawab Luther

Mystery Inside Me (TUA X Y/N Collins As You)Where stories live. Discover now