CHAPTER 12

398 52 1
                                    

Author POV

Mereka semua kemudian kembali ke akademi. Setelah sampai Alisson dengan cepat ditangani oleh Grace dan Pogo.
" Dia kehilangan banyak darah" Ucap Grace.
" Salah satu dari kalian harus menyumbangkan darah" lanjutnya
" Aku bisa" ucap yang lain serentak.
" Aku saja" Ucap Luther.
" Aku ragu kau tidak bisa master Luther" Ucap Pogo. " Darahmu seperti punyaku" lanjutnya
" Minggir biar aku saja" Ucap Diego kemudian pingsan
" Ambil punyanya" Ucap Pogo menatap Diego.

Setelah itu, Five membawa y/n kekamar gadis itu untuk menenangkannya.
" Jangan khawatir. Alisson akan baik baik saja" ucap Five sambil mendudukkan y/n di kasur
" Ini semua salahku" Ucap y/n tertunduk
" Hei lihat aku" Ucap Five mengangkat kepala y/n. " Sudah kubilang ini bukan salahmu. Mengerti?" Lanjutnya
Y/n hanya mengangguk sambil menatap Five
" Good" Ucap Five. "Sekarang istirahatlah" Lanjutnya beranjak
" Kau mau kemana?" Tanya y/n menahan lengan Five
" Aku harus melanjutkan ini. Kita sudah dekat" ucap Five
" Boleh aku itu?" Tanya y/n
" Tidak" Jawab Five. " Kau lelah. Kau butuh tidur" lanjut nya
" Baiklah.." jawab Y/n melepaskan genggamannya
Five kemudian keluar dari kamar y/n untuk menemui Klaus dan Diego.
" Bagaimana keadaan y/n?" Tanya Diego.
" Oh jadi sekarang kau peduli?" Ucap Five
" Tadi aku hanya sedikit..." Ucap Diego
" Dia sudah membaik" Ucap Five
" Baguslah. Tapi bajingan yang hampir membunuh saudari kita berkeliaran diluar sana bersama Vanya" Ucap Diego. " Kita harus mengejar mereka" lanjutnya
" Vanya tidak penting" Ucap Five
" Hei, dia itu saudari kita. Kau bahkan tak berperasaan Five" Ucap Diego
" Bukannya aku tak peduli dengannya, tapi jika kiamat terjadi hari ini dia akan mati bersama 7 miliar manusia lain" Ucap Five.
" Harold Jenkins adalah perioritas kita" lanjutnya
" Aku setuju. Ayo pergi." Ucap Diego beranjak
" Hei jangan libatkan aku" Celetuk Klaus.
" Maksudku, jangan tersinggung atau apa. Kurasa ini tekanan yang sangat besar bagi aku yang baru sadar ini." Lanjutnya
" Kau akan ikut" Ucap Diego
" Tidak" Ucap Klaus. " Kupikir kita semua setuju bahwa kekuatanku, sangat tak berguna. Aku hanya akan menghalangi kalian" Lanjutnya
" Klaus berdiri" Ucap Diego
" Kau tak bisa memaksaku." Ucap Klaus
Diego kemudian melemparkan pisaunya diantara paha Klaus membuatnya berdiri.
" Seharusnya kau melakukannya ketika kusuruh" Ucap Diego

Mereka bertiga kemudian pergi ke rumah Harold dan mendapatinya sudah tewas mengenaskan sementara Vanya sudah tidak ada disana. Mereka belum tahu siapa yang membunuh laki laki itu. Five lalu mencocokkan bola mata yang ia punya dengan mata Harold dan itu cocok. Akhirnya mereka kembali pulang ke akademi dan merasa sudah berhasil menghentikan kiamat. Sesampainya dia akademi Mereka mencari cari keberadaan Vanya.
" Tak ada pertanda Vanya." Ucap Five
" Dia tak ada di kamar-kamar" Ucap Diego
" Dia juga tak ada di bawah" Ucap Klaus
" Yah. Aku keluar" ucap Diego menepuk pundak Klaus kemudian beranjak
" Tunggu " Ucap Klaus menghentikan Diego
" Kau mau kemana?" Tanya Five. " Vanya masih di luar sana, Hazel dan Cha-Cha juga." Lanjutnya
" Aku tahu" Jawab Diego. " Aku akan berkemas lalu keluar dari sini. Ada urusan yang belum selesai dengan mereka." Lanjutnya kemudian pergi meninggalkan Five dan Klaus.
Klaus menghela napas.

Y/n POV

Y/n sedang tertidur dikamarnya. Ia bermimipi buruk tentang kejadian yang menimpa orang tuanya, Alisson dan hal hal buruk yang terjadi belakangan ini. Hal itu membuatnya terbangun tiba tiba. Perasaannya menjadi tidak enak. Ia kemudian berjalan keluar kamar dan melihat Five bersama Klaus yang sedang berdiri di koridor.
" Kalian sedang apa?" Tanya y/n menghampiri mereka
" Oh y/n" Ucap Klaus. " Bagaimana perasaanmu?" Lanjutnya
" Sudah lebih baik" Jawab y/n
" You sure?" Tanya Five
" Yeah" Jawab y/n.
" Jadi Klaus, Apa ayah menyinggung kiamat saat kalian bicara?" Tanya Five pada Klaus. " Ada petunjuk bagaimana terjadinya?" Lanjutnya
" Tidak ada petunjuk hanya mencukurku" Jawab Klaus. " Tapi tidak ada petunjuk" lanjutnya
Five menghela napas " cmon y/n" Ucap Five kemudian berjalan meninggalkan Klaus menuruni anak tangga diikuti dengan y/n.
" Kau tahu, aku memikirkannya, dia menyinggung tentang potensiku, dan bagaimana aku bahkan hanya tahu sedikit dari..." Ucap Klaus mengejar Five
" Bagaimana dia tahu tentang kiamat?" Ucap Five sambil mengeluarkan bola mata Harold dari sakunya
" Entahlah. dengar, caramu menjelajah waktu, bagaimana kau," Ucap Klaus.
" Bagaimana kau tahu caranya?" Lanjutnya
" Aku tidak tahu" Jawab Five. " Kau akan menyadarinya saat kau sadar" Lanjutnya
" Hei aku sadar" Ucap Klaus. " Aku sudah sadar hampir dua hari ini" lanjutnya
" Ya, dua hari" Ucap Five sarkas
" Rasanya seperti 45 tahun." Ucap Klaus
" Siapa yang ingin kau bodohi, Klaus?" Ucap Five. "  Aku melihatmu gemetar seharian" Lanjutnya
" Kalau begitu, kurasa kita berdua melawan kecanduan." Ucap Klaus
" Aku bukan pecandu" Ucap Five
" Kau pecandu" ucap Klaus. " Kau kecanduan obat bernama kiamat." Lanjutnya
" Kau salah." Ucap Five
" Gejala pertama." Ucap Klaus berbalik.
" Penyangkalan" lanjutnya
Fibe berteleport kehadapan Klaus. " Kau dan aku berbeda" Ucap Five dengan emosi sambil menunjuk Klaus
" Aku melihat tatapan itu. di mata seseorang yang tak tahu siapa dirinya tanpa perasaan melayangnya lagi." Ucap Klaus. " Percayalah. Kau harus melepaskannya." Lanjutnya
Five terdiam mendengar ucapan Klaus kemudian melemparkan bola mata yang ada ditangannya ke dinding hingga pecah. Y/n yang melihat itu sedikit kaget. Five lalu pergi meninggalkan y/n dan Klaus
" Hanya kiasan tapi itu bekerja juga" Gumam Klaus
" Aku percaya padamu Klaus" Ucap y/n kemudian pergi menyusul Five

Mystery Inside Me (TUA X Y/N Collins As You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang