Prince

2.9K 396 29
                                    

Ini request dari :

Ini request dari :

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

—oOo—

Aku berjengit kaget ketika mendengar suara pintu kamarku terbuka, tapi sedetik kemudian aku tersenyum saat melihat ibuku lah yang ada disana.

Hujan yang mengguyur kota ini membuatku malas untuk sekedar beranjak dari kasur.

"Hey sweety, momma sudah siapkan cokelat panas untukmu. Minumlah sebelum tidur" ucap ibuku sambil menaruh segelas cokelat panas yang ia bawa di nakas.

"Thank you momma"

"Anytime baby"

Alih-alih meninggalkan kamarku, ibuku justru duduk terlebih dulu di tepi ranjang kemudian tersenyum geli.

Aku balas menatap ibuku dengan tatapan jenaka "Why mom?"

Ibuku menggeleng "Apa kau tidak bosan terus memandangi foto itu? Sebulan terakhir kau sama sekali tidak bisa lepas dari foto itu"

Aku tersenyum kecil sambil kembali mengalihkan atensi ku pada sebuah figura kecil yang ada di pangkuanku. Sebetulnya aku yang sengaja mencetak foto ini menjadi lebih kecil agar bisa dibawa kemanapun.

Tidak, aku tidak akan pernah bosan memandangi foto ini, foto ini— ah lebih tepatnya orang yang ada di dalam foto ini seperti medan magnet yang bisa menarik ku kapan saja.

"Dia tampan momma, andai saja dia ada di kehidupan sekarang, aku akan menikahinya!" Jawabku antusias.

Bisa kurasakan usapan lembut di pucuk kepalaku "Sweety, semuanya sudah tertulis dalam catatan takdir. Momma yakin suatu saat kau akan bertemu dengan pria sepertinya meski bukan orang yang sama" ucap ibuku sebelum akhirnya pergi meninggalkan kamarku.

Aku memandang kepergian ibuku dengan bibir sedikit mencebik. Memang benar, apa yang bisa dilakukan sekarang.

Demi Tuhan dia sangat tampan hingga rasanya aku dibuat jatuh cinta setiap harinya. Tidak tidak, bahkan setiap detik.

Markurius Wadsworth, pangeran dari kerajaan Netherland. Dia adalah orang yang terus mengganggu pikiranku selama sebulan terakhir ini.

Pangeran Markurius adalah orang yang tegas, baik, bijak, ramah dan murah senyum. Di umur ke - 20 tahun dia sudah dipercaya untuk memimpin kerajaan, menggantikan sang ayah.

Saat kecil, orangtua Markurius memiliki panggilan sayang untuknya yaitu 'Markie'.
Pangeran Markurius kehilangan sang ibu; Lady Irene ketika berusia 16 tahun.

Mark Lee asWhere stories live. Discover now