Kapten Basket

4.1K 417 53
                                    

Teriakan yang di dominasi oleh perempuan memenuhi seluruh penjuru lapangan. Permainan terhenti, para pemain menyisi untuk beristirahat sejenak. Aku buru-buru mengambil air minum yang sudah aku beli tadi dari dalam tas karena Mark terlihat kehausan.

Aku berdiri saat Mark mulai mendekat, namun baru saja aku menyodorkan air minum, Mark malah membawa air minum yang dibawa Herin.

Mark menatapku sekilas sebelum akhirnya meminum air yang diberikan oleh Herin.

Aku meremas botol minum yang aku pegang lalu tersenyum kecut.

Harus sampai kapan aku dan Mark menjalani hubungan seperti ini?

Pekikan terdengar dari belakang saat Herin mengelap pelipis Mark dengan handuk kecil yang ia bawa.

Menggigit bibir, aku langsung membawa tas milikku dan keluar dari lapangan. Terlalu lama disana hanya akan membuat dadaku sesak.

Sejujurnya aku dan Mark sudah menjalin hubungan selama 8 bulan, namun Mark memintaku untuk merahasiakan hubungan kami dengan alasan yang sama sekali tidak jelas.

Aku lelah pastinya, aku juga ingin menunjukkan pada semua orang jika Mark adalah milikku begitupun sebaliknya. Apalagi Mark adalah seorang kapten basket dengan sejuta pesona. Namun itu mungkin hanya impianku yang tak akan pernah terjadi.

Terlebih fans Mark ada dimana-mana dan pastinya ada yang lebih menarik dariku. Tapi yang membuatku iri, ketika bersama Herin Mark sama sekali tidak terlihat keberatan, malah mereka terlihat saling memberikan perhatian di depan semua orang.

Kelas masih terlihat kosong, ya karena semua murid sibuk menonton pertandingan basket.

"Kalo aku tau bakal kayak gini, dulu aku gak akan pernah nerima kamu Mark" gumam ku sambil tersenyum bodoh.

BRAK!

Aku berjengit kaget ketika mendengar suara pintu yang dibuka dengan kasar.

Namun setelah tau siapa oknumnya, aku kembali memalingkan wajahku ke arah jendela.

"Sayang"

Mark menghampiriku kemudian menggenggam tanganku lalu mengelusnya dengan pelan.

"Maafin aku, tadi banyak orang. Sekarang aku minum air dari kamu, airnya dimana yang?"

"Gapapa, air nya udah aku kasih ke Jeno" jawabku datar, sejujurnya aku berbohong, nyatanya air minum itu masih ada di dalam tas milikku.

"Yang kok?"

"Kenapa?"

"Jelas aku cemburu!"

Aku terkekeh mendengar itu "Kalo gitu ayo kasih tau semua orang kalo kita punya hubungan"

"Sayang... Gak sekarang ya? Nanti, aku janji kalo waktunya udah pas"

Kali ini Mark memelukku dengan erat, sesekali mengecup pucuk kepala ku.

"Kasih aku alasan yang logis" ucapku.

Mark menghela nafas berat "Aku takut yang, aku takut kamu ngalamin hal yang sama kayak pacarnya Lucas, dia sampe masuk rumah sakit karena dibully sama fans Lucas, aku gak mau kamu disakitin yang"

"Tapi setelah Lucas tau apa yang terjadi, dia ngelindungin Yuqi, dia ngejaga Yuqi sampai hal gitu gak terjadi lagi kan? Kenapa kamu gak bisa kayak Lucas?"

"A-aku, aku takut mereka nekat sama kamu. Aku cuma gak mau kamu kenapa-napa" jawab Mark.

Yuqi memang pernah diserang oleh beberapa fans Lucas, secara Lucas juga masuk tim basket sekolah ini. Tapi setidaknya Lucas bisa belajar dari itu dan menjaga Yuqi dengan baik, sampai akhirnya tidak ada lagi satupun yang berani menyakiti Yuqi.

Mark Lee asWhere stories live. Discover now