Anak Cupu

9.4K 612 60
                                    

Aku memasuki kelasku dengan langkah malas, hari ini mood ku sangat buruk, karena kak Daniel, dia seenaknya menyuruhku untuk naik bis dengan alibi dia sudah telat pergi ke perusahaannya, padahal aku yakin, dia pasti ingin menjemput kak Anna, kekasihnya.

Dengan keadaan muka tertekuk, aku duduk di kursi milikku kemudian menyandarkan kepalaku ke meja.

"HEI MARK LEE, GUE NYURUH LO BELI DUA, KENAPA LO BELI SATU?!"

Aku mendengus, kemudian melanjutkan aktivitas tidurku, jujur saja aku tidur jam tiga pagi karena harus menyelesaikan proposal milikku. Ya inilah kebiasaan ku, mengerjakan tugas satu atau dua hari sebelum dikumpulkan.

"MARK LO TULI?!"

Tak lama kudengar suara guyuran air. Sialan, sepertinya Mark yang jadi korbannya, ya memangnya siapa lagi?

"BERSIHIN LANTAINYA!!!"

"WOY TULI!"

PLAK!

BUGH!

BUGH!

BRAK!!!

Aku menggebrak mejaku kasar kemudian berdiri setelah mendengar suara tamparan dan pukulan itu. Baiklah sudah cukup aku bersabar karena ulah Hyunjin dan rekan-rekannya. Aku muak!

Yang lebih membuatku marah, orang-orang di kelasku hanya menertawakan Mark yang sedang dibully oleh Hyunjin, bahkan si ketua kelas hanya terdiam tanpa berniat membantu Mark sedikitpun.

Mark Lee memang telah menjadi korban bullying sejak dirinya pindah ke sekolah ini, aku seringkali melihat dia dibully oleh Hyunjin atau Chaewon.

Tapi kali ini Hyunjin sudah melewati batas kesabaran ku, selama ini aku diam melihat Mark dibully, bukan apa-apa tapi aku masih terlalu kaku dengan Mark, kami bahkan tidak pernah bertegur sapa.

Aku menarik kerah baju Hyunjin kemudian meninju rahangnya dengan keras, kutarik kembali kerahnya setelah itu aku dorong tubuhnya hingga terpental mengenai loker dikelasku.

Begini-begini aku lumayan bisa bela diri, kak Daniel lah yang sering mengajarkanku. Setidaknya meskipun kak Daniel menyebalkan, dia juga kakak yang berguna.

"Woy! Lo gila?!" Teriak Hyunjin tak terima.

"Lo yang gila bedebah! Sekali lagi lo nyentuh Mark, lo berurusan sama gue! Ini gak berlaku buat Hyunjin doang, tapi buat kalian semua yang juga suka bully Mark!"

Aku menarik Mark menuju ke belakang sekolah, tempat favoritku dimana terdapat pohon yang cukup besar. Tapi sebelum itu, aku juga sempat membawa ranselku dan ransel milik Mark. Baiklah karena mood ku sedang tidak baik, aku membolos hari ini, dengan Mark tentunya.

Tubuhnya bergetar, aku meremat tangannya kemudian entah kenapa tiba-tiba air mata lolos dari pelupuk mataku, sial aku menangis. Hei ada apa denganku? Terakhir aku menangis lima tahun yang lalu karena kepergian ibu dan sekarang kenapa aku harus menangisi seorang Mark Lee yang notabene nya tidak memiliki hubungan apapun denganku, bahkan untuk sekedar bertegur sapa pun tidak pernah.

"Lo tuh!" Aku menunjuk wajahnya "Kalo gak bisa ngelawan seenggaknya lain kali lo ngehindar!" Emosiku memuncak.

Mark masih menunduk, memainkan jarinya, sesekali membenarkan kacamatanya yang sudah patah karena tinjuan Hyunjin tadi.

Aku melihat keadaannya sekarang, seragam yang berubah warna menjadi gading, karena tersiram minuman jeruk dan luka di sekitar wajahnya.

Diam-diam aku terisak, mengusap air mataku dengan kasar hingga akhirnya Mark mengangkat kepalanya.

Mark Lee asWhere stories live. Discover now