Pacar (2)

3.4K 362 28
                                    

Terhitung enam tahun aku berpacaran dengan Mark, tentunya itu bukanlah waktu yang singkat. Kami banyak melewati waktu bersama, meskipun terkadang ada kesalahpahaman yang membuat hubungan kami sedikit retak, tapi seperti yang aku bilang, Mark itu selalu punya cara untuk menyelesaikan masalah secara baik-baik.

Film yang diangkat dari novel karya Mark sukses besar dan banyak meraup keuntungan, aku benar-benar senang, dari awal aku yakin Mark bisa.

Satu bulan lagi aku akan wisuda, kuliahku akan berakhir sebentar lagi.

"Nak, umur kamu udah cukup untuk menikah, ayah ingin menimang cucu"

Aku menggigit bibir bawahku, saat ini aku, ibu, ayah dan Jaemin sedang berkumpul di ruang keluarga.

Ini bukan yang pertama ayah menyuruhku untuk segera menikah. Namun belum ada jawaban pasti dariku. Aku dan Mark beberapa kali membahas hal ini, namun aku terlalu takut untuk melangkah satu langkah lagi dan Mark yang masih belum menemukan titik terang.

"Emm kamu sama Mark gimana? Kalian udah ngobrolin tentang ini?" Tanya ibu dengan suara halusnya, sedangkan Jaemin, anak itu fokus dengan laptopnya.

"Udah Bu, hanya aja Mark belum melamarku secara gamblang"

Bisa kudengar helaan nafas ibu dan ayah.

Aku tidak ingin membahas perihal pernikahan sebenarnya bersama Mark, karena setelah itu pasti kami akan bertengkar.

Terlihat raut kekecewaan dari ibu dan ayah, dan itu semakin membuatku merasa bersalah tapi disatu sisi aku juga tidak tau harus bagaimana. Ini terlalu membingungkan.

"Besok bicarakan hubungan kalian kedepannya bersama Mark. Bukankah dari awal ayah sudah memberitahu kamu? Untuk menyelesaikan semuanya saat itu. Kalo bulan depan Mark tidak melamar kamu dan menghadap pada ayah" kembali menghela nafas, raut wajah ayah terlihat gusar "Ayah terpaksa menjodohkan kamu dengan calon pilihan ayah. Mark anak yang baik dan taat beribadah, ayah juga ingin memiliki menantu sepertinya, tapi kamu tau kan keputusan yang harus kamu ambil?"

Aku hanya terdiam tanpa menjawab pertanyaan dari ayah.

"Aku pergi dulu, Mark udah di depan" ujarku setelah mengecek ponsel milikku.

Aku tersenyum manis ketika melihat Mark yang tengah bersandar pada mobil miliknya, hari ini dia memakai celana jeans berwarna hitam, kaos dan tak lupa jaket berwarna hitam. Terkadang aku merasa lelah melihat ketampanan pacarku ini.

Mark tersenyum ke arahku, tentunya aku membalas senyumannya. Hari ini Mark ingin mengajakku jalan-jalan sekaligus merayakan suksesnya film pertamanya.

"Hari ini kamu mau kemana?" Tanya Mark.

"Kemana aja deh Mark, aku ikut aja"

"Yaudah ayo, hari ini juga sebenernya aku mau beli sepatu"

"Yaudah kita ke mall dulu aja, aku juga mau beli lipbalm"

"Bukannya kemarin udah?"

"Itu rasa strawberry, aku mau rasa peach vanilla" Mark menggaruk tengkuknya, mungkin merasa tidak mengerti.

"Udah deh Mark gak usah dipikirin, ini urusan cewek tauuu"

"Iya iya, yaudah masuk" Mark membukakan pintu mobil untukku dan aku pun langsung masuk kedalam mobil.

Mark menggerakkan tangannya untuk memutar musik di radio mobil, aku memang sangat menyukai musik dan Mark sangat tau itu.

Juicy Luicy - Lagu Nikah

Mark Lee asWhere stories live. Discover now