25

403 81 28
                                    


y/n masuk ke dalam rumahnya dengan perasaan jauh lebih baik dari biasanya. Sungguh, dia benar-benar tidak menyangka cinta bertepuk sebelah tangannya kini terbalaskan. y/n terkekeh kecil lalu menggelengkan kepalanya menyadarkan otak kecilnya yang seperti dikendalikan oleh Johnny, Johnny, dan Johnny.

"oh Plis, jangan kaya orgil gini dong" gumam gadis itu sambil menepak-nepak kepalanya pelan. y/n mengitari pandang. Benar dugaannya, dia sendiri lagi dirumah. y/n langsung naik ke kamarnya. Mengganti seragam sekolahnya dengan baju kaos polos hitam dan celana pendek diatas lutut. Setelah itu, y/n berdiri di depan kaca, mulai menyisirkan rambut lurus panjang hitam pekat yang sedikit berantakan karena perjalanan dimobil tadi.

"kenapa sih, kamu gak bolehin aku ikat rambut. Padahal kan gerah juga kalau digerai" gumamnya. Tapi walaupun begitu y/n tetap akan menuruti mau pacarnya. Tidak terbayang kalau Johnny tiba-tiba minta putus hanya karena dia melanggar aturan.

Selesai menyisir rambut. y/n turun kebawah, berniat untuk mencari apapun yang bisa dimakan. Dia belum makan siang dari sekolah tadi. y/n memulai dengan membuka kulkas, dan yang dia lihat hanya satu ikat sayur Sawi dan dua botol minuman dingin. "Aissh, gak suka sayur" tukas gadis itu. Dan mulai berjalan ke lemari yang biasanya diisi dengan makanan Instan. y/n menenggak dan sedikit berjinjit untuk melihat isi didalamnya. "demi apa gak ada?!" y/n terpekik kaget. Bisa jadi Gigi pergi ke Mall membeli perlengkapan dapur yang habis secara nadir dan hanya menyisakan ampas-ampasnya.

Dengan lesu, y/n berjalan ke sofa tengah. Sambil memegangi perutnya yang bergoncang lapar.

BRUK. Dia merebahkan badan dengan keras ke dasar sofa. Menatap kosong langit-langit putih atap rumah besar yang tampak sepi itu.

"baca wattpad bisa kurangin lapar kali, ya" y/n lagi-lagi bergumam pada dirinya sendiri. Tapi setelah itu menepak jidatnya pelan. Ingat-ingat tentang Handphone- handphone cewek itu kan masih bersama Johnny tadi. Mendengus sebal, dia lalu mengubah posisi badannya menjadi telungkup, dengan tangan sebagai tumpuan yang memegangi perut sehingga perutnya tertekan. Pipinya ia tempelkan di tangan kursi. Hanya bisa seperti itu sambil menelan salivanya sendiri.

TING TONG

Bel rumah y/n berbunyi. y/n menenggak ke arah pintu, dan dengan cepat merubah posisi menjadi duduk. Senyum manisnya langsung mengembang karena dipikirnya Gigi sudah pulang. Sedikit berlari kecil, y/n langsung membuka pintu rumah. Sangat berbeda dengan Gigi yang diintip dulu baru dibuka. Kalau misalkan itu orang jahat gimana? y/n menyerngit dan menatap orang didepannya bingung. Pasalnya mereka baru saja bertemu beberapa jam yang lalu. Kini orang itu muncul lagi. tapi tetap saja y/n senang. y/n berjalan mendekat dan memeluk orang itu manja, kepalanya disandarkan di dada bidang milik Johnny. Johnny terkekeh, salah satu tangannya mengelus rambut panjang terurai milik y/n.

"kenapa?" Tanya Johnny lembut.

"laper" cicit y/n pelan. Johnny lagi-lagi terkekeh. tangannya memegang tangan y/n yang melingkar di perutnya, memastikan suhu tubuh gadis itu tidak langsung naik karena menahan lapar. Dahi johnny menyerngit, dan langsung menatap y/n tajam. Johnny menunduk untuk menatap y/n.

"udah panas gini, kenapa gak makan sih?!" Omel Johnny pada cewek itu. y/n menggeleng pelan. "gak ada yang bisa dimakan" Johnny menghela nafas, salahnya juga lupa mengembalikan Handphone y/n sehingga y/n tidak bisa memesan makanan lewat via Online. Johnny melepaskan pelukan y/n. Kedua tangannya diletakkan dibahu gadis itu.

"aku minta maaf karena lupa kasih handphone kamu. Lebih baik kamu masuk. pesan makanan online" Johnny menyodorkan handphone y/n.
y/n tersenyum lembut.

"kamu?"

Johnny terkekeh, "ya, pulanglah. Gak enak tau kita cuma berdua dalam rumah. Ntar apa kata tetangga" jelas Johnny. y/n pelangak pelongok melihat sekeliling rumahnya.

My Cold Lovers√ [Johnny Orlando]Where stories live. Discover now